Kala ikan semakin jauh, kisah perempuan pesisir Lombok hadapi krisis iklim

id Ikan di Lombok,Perempuan Lombok,Lombok,Nelayan

Kala ikan semakin jauh, kisah perempuan pesisir Lombok hadapi krisis iklim

Seorang ibu dan anak-anaknya sedang memadaq. Foto: Ahmad Hadi Ramdhani

Di sini hampir semua ibu-ibu pasti berhutang di mereka


Masalah tersebut, lanjutnya, tidak bisa didiamkan begitu saja. Pemerintah perlu turun tangan untuk mengatasi hal tersebut. Perubahan iklim menurut Sukuryadi tidak bisa dihentikan, tetapi bisa dimitigasi dampaknya.

“Semisal merosotnya hasil tangkap para nelayan, solusinya bukan berusaha menambah hasil tangkap, itu hal mustahil. Tetapi dengan melakukan diversifikasi produk hasil laut, supaya ada nilai tambah terhadap hasil laut itu sendiri,” terang Sukur.

Apa yang dilakukan Harniati dan kawan-kawannya, menurut Sukuryadi sudah tepat. Ia berharap pemerintah memberikan perhatian penuh dan bantuan terhadap inovasi-inovasi serupa. Ia juga menambahkan perlunya intervensi pemerintah untuk memberikan jaminan dan kepastian pasar terhadap produk-produk inovatif semacam itu.

“Percuma juga ada produk olahan hasil laut, kalau pemerintah tidak intervensi pasar melalui regulasi yang berpihak kepada nelayan. Semua harus terintegrasi,” tutup Sukuryadi. 

Liputan ini merupakan program Fellowship “ Meliput Suara Perubahan Iklim dari Pinggiran” Kerjasama antara Project Multatuli dengan Oxfam