Kota Bogor (ANTARA) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto berpesan kepada Organisasi Angkutan Darat (Organda) yang merupakan kumpulan pengusaha angkutan umum kota (angkot) dapat ikut menyempurnakan konsep transportasi masa depan di antaranya program buy the service (BTS) Biskita Trans Pakuan.
Bima Arya di Kota Bogor, Jumat, mengatakan yang diperlukan dari keberlanjutan program transportasi di Kota Bogor adalah penyempurnaan dari konsep yang ada dan mencari titik temu.
“Saya yakin ke depan akan semakin banyak titik temu yang dicapai demi Kota Bogor yang lebih baik dan demi kebanggaan bersama. Jadi tidak kembali ke titik nol karena akan merubah konsep yang telah dibuat,” katanya.
Pesan ini, kata Bima, telah disampaikan kepada para pengurus Organda Kota Bogor saat menghadiri Musyawarah Cabang (Muscab) ke-8 Tahun 2023 DPC Organda Kota Bogor di Hotel Ririn, Jalan Ciburial Indah 1, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kamis (14/12).
Menurut Bima, jika ada titik temu dari apa yang diikhtiarkan Pemkot Bogor dengan apa yang diharapkan warga, maka keberkahan dan kebaikan untuk semua. Namun tidak sedikit dan tidak jarang tidak tercapai titik temu, maka yang terjadi adalah kemunduran.
Sepuluh tahun terakhir, Pemerintah Kota Bogor telah merancang transformasi transportasi yang semula kemacetan tidak menemukan solusi selama 20 tahun lebih ke belakang, berangsur mulai ditata.
Di antaranya dengan menerapkan sistem satu arah (SSA) di pusat kota dan kemudian memprogramkan konversi angkot 3:1 bus Biskita Transpakuan. Tujuannya adalah menghilangkan angkot yang menjadi salah satu penyebab kemacetan di pusat kota digantikan Biskita Transpakuan.
Operasional angkot bergeser ke pinggir kota untuk menghubungkan warga di wilayah ke tengah kota.
“Bukan sesuatu mudah dengan dinamika yang luar biasa. Dalam perjalanannya, menyamakan konsep banyak cerita yang tercipta, tetapi fakta hari ini BTS Kota Bogor adalah yang terbaik di Indonesia. Saya bangga luar biasa karena disebut-sebut presiden dalam rapat kabinet, BTS Kota Bogor sebagai BTS terbaik,” kata Bima Arya.
Bima Arya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penataan kota, atas keikhlasan untuk terus berusaha, bernegosiasi dan berdiskusi sehingga ada titik-titik temu yang dihasilkan yang pada akhirnya memberikan kebanggaan bagi semua.
Dari sisi infrastruktur, jembatan Otista yang menjadi penyumbat laju kendaraan segera diluncurkan hasil revitalisasi dengan lebar seluas 16 meter. Jembatan bersejarah ini bahkan didesain kokoh untuk dilewati moda transportasi trem di masa depan.
Dinamika yang muncul, lanjut Bima, disebabkan kurangnya sosialisasi dan kurang matangnya konsep. Pada prinsipnya ikhtiar dan kebijakan yang muncul tidak ingin merugikan pihak manapun. Bima menyampaikan permohonan maaf apabila dalam sepuluh tahun memimpin Kota Bogor, ada yang kurang berkenan, baik lisan, perbuatan maupun kebijakan.
Baca juga: Pemkot Bima imbau pelaku usaha jaga kondusifitas daerah jelang Pemilu
Baca juga: Penjabat Wali Kota Kupang ajak warga sukseskan pemilu
"Namun yakinlah tidak ada sedikitpun niat saya untuk menyusahkan atau menghilangkan rezeki, yang ada hanya pikiran jangka panjang agar Kota Bogor menjadi lebih baik dan lebih tertib dengan transportasi yang lebih nyaman,” katanya.