Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di kota-kota besar di Indonesia berpotensi cerah berawan hingga hujan ringan pada Kamis siang.
Dalam laman resmi BMKG, cuaca berawan diprakirakan terjadi di sejumlah daerah, yakni Banda Aceh, Denpasar, Serang, Bengkulu, Yogyakarta, Jakarta Pusat, Bandung, Surabaya, Tarakan, Kendari, dan Kota Bandar Lampung.
Sementara hujan ringan diprediksi bakal terjadi di Gorontalo, Jambi, Pontianak, Palangkaraya, Samarinda, Pangkalpinang, Ternate, Mamuju, Manado, Padang, dan Medan. Adapun Semarang, Ambon, Mataram, Jayapura, Manokwari, dan Makassar cuaca diprediksi berawan.
Kota-kota lainnya seperti Banjarmasin, Tanjung Pinang, Kupang, Pekanbaru, dan Palembang diprediksi hujan lebat disertai petir hingga hujan sedang. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem selama periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Kota-kota lainnya seperti Banjarmasin, Tanjung Pinang, Kupang, Pekanbaru, dan Palembang diprediksi hujan lebat disertai petir hingga hujan sedang. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem selama periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
"Waspadai untuk wilayah Indonesia bagian selatan, termasuk Jawa dan Sumatera bagian selatan itu, setelah Natal hingga sampai setelah tahun baru, awal bulan. Itu potensi hujan lebat bisa sampai ekstrem dapat disertai angin kencang," ujar Dwikorita.
Ia mengatakan cuaca ekstrem tersebut merupakan dinamika atmosfer akibat posisi Indonesia yang diapit dua benua dan dua samudera. Ia menambahkan potensi cuaca ekstrem juga perlu diperhatikan sebelum perayaan Natal, terutama di wilayah utara Indonesia, yang berbatasan dengan daerah khatulistiwa.
Baca juga: Info BMKG Jakarta cerah berawan hari Kamis
Baca juga: BMKG imbau warg waspadai dampak Elnino di NTB
Baca juga: BMKG imbau warg waspadai dampak Elnino di NTB
"Namun, sebelum Natal, perlu kewaspadaan di wilayah Indonesia bagian utara, terutama di Utara khatulistiwa, Sumatera Utara, Aceh, dan Kalimantan," kata dia.
Selain cuaca ekstrem, Dwikorita juga menyebut bahwa selama musim Natal dan Tahun Baru ini terdapat potensi gelombang tinggi di Samudera Hindia, Pasifik, dan Selat Sunda.