Jakarta (ANTARA) - Pelatih bulu tangkis dari Pengurus Provinsi (Pengprov) DKI Jakarta Ery Oktaviani Adriyana berharap ada lebih banyak lagi penyelenggaraan kompetisi bulu tangkis gabungan antara taruna dan dewasa seperti kejuaraan nasional (Kejurnas) tahun ini agar para pebulutangkis muda bisa belajar dari permainan pebulutangkis senior.
"Biar para taruna tau level dewasa bagaimana, karena para pebulutangkis taruna nantinya akan main di level senior," ujar Ery saat ditemui dalam Kejurnas 2023 di Gelanggang Olahraga Universitas Negeri Jakarta (GOR UNJ), Jakarta, Jumat.
Menurutnya, saat ini kompetisi bulu tangkis cenderung dipisah perhelatannya. Ery mencontohkan seperti Sirkuit Nasional (Sirnas) yang dipisahkan penyelenggaraannya di mana Sirnas A hanya diperuntukkan untuk taruna hingga pemula. Sementara Sirnas B hanya digelar untuk pemula dan Sirnas C hanya untuk pebulutangkis kategori dewasa.
Penambahan turnamen gabungan tersebut, kata dia, juga akan meningkatkan kesiapan maupun mental para atlet. Apalagi, saat ini semakin banyak klub bulu tangkis besar yang sudah berdiri,
"Jadi kalau pertandingannya diperbanyak terutama yang gabungan akan lebih bagus," tuturnya.
Senada, pebulutangkis dari Jawa Tengah, Ni Ketut Winda Suryaningtias berharap terdapat penambahan pertandingan bulu tangkis di Indonesia untuk menambah jam terbang para atlet.
"Sejauh ini sudah cukup, tapi kalau ditambah lagi ya oke saja," ujar perempuan yang akrab disapa Winda tersebut.
Adapun Kejurnas 2023 yang bertajuk "BNI Kejurnas PBSI Perorangan Taruna dan Dewasa 2023" menjadi turnamen penutup rangkaian akhir turnamen bulutangkis di Tanah Air yang diselenggarakan PBSI sepanjang tahun ini.
Baca juga: Wakil DKI Jakarta-Jateng dominasi final kejurnas bulu tangkis 2023
Baca juga: DKI Jakarta optimistis raih juara umum Kejurnas PBSI 2023
Baca juga: Atlet bulu tangkis berbagai daerah antusias ikuti Kejurnas PBSI 2023
Sebanyak 610 atlet yang mengikuti kejuaraan berasal dari 32 Pengurus Provinsi (Pengprov). DKI Jakarta mengirimkan total atlet terbanyak di turnamen dengan 58 atlet. Menyusul Jawa Tengah dengan 53 atlet, Jawa Barat dengan 42 atlet, dan Jawa Timur 40 atlet.
Sementara itu, sebanyak empat Pengprov absen di turnamen, yakni Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, dan Maluku.