Kisah haru di balik santunan BPJAMSOSTEK: warisan Bahraendra untuk masa depan anaknya

id BPJAMSOSTEK,Bahraendra,NTB,Jaminan Sosial,Ahli Waris

Kisah haru di balik santunan BPJAMSOSTEK: warisan Bahraendra untuk masa depan anaknya

Kepala BPJAMSOSTEK NTB, Boby Foriawan (tengah), menyerahkan santunan kepada ahli waris almarhum Bahraendra, di Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat. (ANTARA/HO-BPJSTK)

Lombok Barat (ANTARA) - Dalam lima bulan terakhir, kehidupan keluarga Bahraendra mengalami perubahan drastis. Sebagai pekerja bukan penerima upah (BPU), pria itu telah mengambil langkah bijaksana dengan mendaftarkan diri sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK di Nusa Tenggara Barat.

Keputusan yang tampak memang sederhana, tapi menjadi penentu masa depan anak-anak Bahraendra.

Pada hari Senin (25/3/2024), Kepala BPJAMSOSTEK NTB, Boby Foriawan, mengumumkan pemberian santunan sebesar Rp239,5 juta kepada ahli waris almarhum Bahraendra, di Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat.

Santunan tersebut merupakan kombinasi dari Rp70 juta Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), dan beasiswa sebesar Rp169,5 juta yang dialokasikan untuk pendidikan hingga perguruan tinggi bagi dua orang anak almarhum.

"Harapan kami, santunan ini dapat dimanfaatkan oleh ahli waris untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan sebagai modal usaha, guna meningkatkan kualitas hidup mereka," kata Boby.

Bahraendra, yang berprofesi sebagai sopir truk, meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan kerja di Situbondo, Jawa Timur. Meski baru terdaftar selama lima bulan, BPJAMSOSTEK melalui Agen Perisai telah memberikan perlindungan yang memungkinkan keluarga untuk segera menerima santunan.

Martini, istri almarhum Bahraendra, menyampaikan rasa syukur atas kecepatan dan kemudahan proses yang diberikan oleh BPJAMSOSTEK.

Ia berencana menggunakan santunan tersebut untuk memulai usaha dan memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya. Lebih dari itu, beasiswa yang diberikan akan memastikan pendidikan anak-anaknya hingga ke jenjang perguruan tinggi.

Dua anak yang akan menerima beasiswa tersebut berusia 8 tahun dan 2,5 tahun.

"Saya sangat berterima kasih atas dukungan BPJAMSOSTEK. Manfaat yang saya rasakan sangat nyata, dan saya ingin mengajak semua pekerja BPU untuk mendaftar. Biayanya sangat terjangkau, hanya Rp16.800 per bulan," tutur Martini.

Kisah ini mengingatkan kita semua tentang pentingnya perlindungan sosial bagi pekerja. Dengan biaya yang minim, BPJAMSOSTEK menawarkan jaring pengaman yang kuat bagi pekerja dan keluarganya, memberikan harapan dan dukungan di saat yang paling dibutuhkan.