BNPB sarankan pemudik gunakan InaRisk pantau risiko bencana

id BNPB, InaRisk, mudik, Idul Fitri, mitigasi bencana, Kantor staf Presiden

BNPB sarankan pemudik gunakan InaRisk pantau risiko bencana

Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi saat menyampaikan keterangan dalam konferensi pers bertajuk Kesiapan Pemerintah Hadapi Risiko Bencana Hidrometeorologi diikuti dari aplikasi Zoom Kantor Staf Presiden di Jakarta, Selasa (2/4/2024). (ANTARA/Andi Firdaus).

Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyarankan para pemudik untuk memanfaatkan Aplikasi InaRisk yang menampilkan tingkat risiko bencana sekaligus saran untuk mitigasi.

"Bagi yang ingin mengetahui daerah aman bencana atau seberapa tinggi risiko bencana di daerah, silakan download InaRisk," kata Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi dalam konferensi pers bertajuk Kesiapan Pemerintah Hadapi Risiko Bencana Hidrometeorologi diikuti dari aplikasi Zoom Kantor Staf Presiden di Jakarta, Selasa.

InaRisk dapat diunduh melalui Play Store maupun App Store. Aplikasi itu berbentuk portal kajian risiko bencana yang menampilkan informasi, ancaman bencana, kerentanan (populasi, kerugian fisik, ekonomi, dan lingkungan), kapasitas, hingga risiko bencana.

Inarisk juga dapat menampilkan pantauan indeks risiko bencana sehingga bisa dipahami secara langsung oleh pengguna dan segera memutuskan langkah mitigasi yang tepat. Dengan mengaktifkan InaRisk pada ponsel pintar, kata Prasinta, masyarakat bisa mencermati situasi cuaca dari saluran resmi BMKG, mempelajari jalur evakuasi terdekat, debit air sungai berikut potensi luapan air, hingga risiko tanah longsor.

"Misalnya, pada daerah wisata, kita harus cermati misalnya wisata sungai, cermati pengumuman debit air sungai dan potensi luapan air serta banjir kiriman, berikut informasi longsor di tebing sungai," katanya.

Baca juga: Realisasi anggaran 2023 capai 99,16 persen
Baca juga: BNPB kembangkan sistem peringatan tanah longsor nasional


Selain itu pada sektor wisata pantai, pengguna InaRisk dapat mencermati pergerakan gelombang laut, arus pusaran air, khususnya di selatan Jawa, hingga informasi banjir rob.

Untuk wisata ke pegunungan maupun bukit, kata Prasinta, masyarakat perlu paham potensi longsor, lahar dingin, dan tanah bergerak. Ini kita ketahui kalau kita aktifkan InaRisk, bisa cari info melalui InaRisk," katanya.