Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat ratusan hektare sawah tanaman padi mulai mengalami kekeringan sedang, dampak perubahan cuaca pada musim tanam kedua pada 2024.
"Memasuki musim kemarau saat ini, ratusan hektare tanaman padi di Lombok Tengah mulai mengalami kekeringan," kata Kepala Bidang Sarana Prasarana Dinas Pertanian Lombok Tengah Yusup Adi di Praya, Jumat.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Lombok Tengah, 232 hektare lahan tanaman padi di Kecamatan Praya Barat dan Praya Barat Daya mengalami kekeringan dengan kategori sedang.
"Namun, kondisi tersebut masih bisa diselamatkan dengan mendistribusikan air melalui saluran irigasi," katanya.
Baca juga: BPBD Lombok Tengah masih menerima permintaan bantuan air bersih
Selain itu, 425 hektare lahan tanaman padi mengalami kekeringan tersebar di Kecamatan Praya Tengah, Praya Barat, Praya Barat Daya, Janapria, Batukliang Utara, dan Pringgarata masuk dalam kategori terancam kekeringan.
Kekeringan yang melanda ratusan hektare lahan pertanian ini disebabkan tidak adanya hujan.
"Perubahan cuaca ini mengakibatkan debit air dari saluran irigasi semakin berkurang dan berdampak terhadap tanaman padi petani," katanya.
Untuk menangani permasalahan ini, Dinas Pertanian akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) maupun Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara, untuk mendistribusikan air melalui saluran irigasi guna mengatasi lahan pertanian yang mengalami kekeringan dan terancam kekeringan akibat musim kemarau saat ini.
“Rata- rata yang terkenal dampak ini, karena kondisi permukaan lahan lebih tinggi dari irigasi makanya harus ada program irigasi perpompaan yang kita gencarkan," katanya.
Baca juga: Wabup Lombok Tengah mengevaluasi penanganan kekeringan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan berdasarkan monitoring, analisis dan prediksi curah hujan dasarian, terdapat indikasi kekeringan meteorologis di sebagian wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Waspada potensi kekeringan meteorologis di sebagian wilayah di Pulau Sumbawa, NTB," kata Prakirawan BMKG NTB Ni Made Adi.
Ia mengatakan sebagai dampak kejadian hari kering berturut-turut dengan indikator hari tanpa hujan dengan potensi siaga dan waspada terjadi di daerah, di antaranya level siaga di Kabupaten Bima di Kecamatan Wawo, Kabupaten Sumbawa di Kecamatan Lape dan Moyohilir.
Level waspada di Kabupaten Dompu di Kecamatan Pajo, Kabupaten Bima di Kecamatan Belo, Bolo, Lambitu, Lambu, Madapangga, Monta, Palibelo, Sape dan Woha. Selain itu, Kabupaten Lombok Timur di Kecamatan Pringgabaya, Sambelia, dan Suela, sedangkan di Kabupaten Sumbawa di Kecamatan Labuhan Badas, Moyo Utara, Rhee, Sumbawa, Unter Iwes, dan Utan.
Baca juga: Dampak kekeringan di Lombok Tengah meluas
Baca juga: Desa Ungga Praya Barat Daya alami kekeringan