Mataram (Antaranews NTB) - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, melaksanakan perekaman kartu tanda penduduk elektronik (KTP-E) di sembilan sekolah menengah kejuruan (SMK) di kota setempat.
"Pelayanan perekaman keliling ke SMK ini merupakan bagian untuk mengejar target perekaman kepada penduduk yang sudah wajib KTP dalam rangka Pilkada 2018," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Mataram Chairul Anwar di Mataram, Jumat.
Berdasarkan data, penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) di Mataram untuk Pilkada 2018 tercatat sebanyak 293.826 pemilih.
"DP4 tersebut sudah termasuk pemilih pemula, namun sejauh ini kami belum melakukan pengolahan data secara pasti terhadap persentase masyarakat yang wajib KTP dan menjadi pemilih pemula," ujarnya.
Karena itulah, lanjut Chairul yang didampingi Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk Hasmin menyebutkan, kegiatan perekaman keliling ke sembilan SMK se-Kota Mataram dimulai 10 Januari sampai 8 Februari 2018, menyasar para pemilih pemula.
"Setiap sekolah akan kami layani masing-masing dua hari. Untuk tingkat SMA sudah dilaksanakan akhir 2017," katanya.
Dikatakan, pelajar yang menjadi sasaran perekaman KTP elektronik adalah pelajar yang berdomisili dari Kota Mataram, sebab setiap SMK di Mataram terdapat juga pelajar dari luar kota.
"Setelah merekam, KTP elektronik yang telah tercetak akan didistribusikan kembali melalui sekolah masing-masing," katanya.
Untuk melaksanakan proses perekaman keliling ke SMK tersebut, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi NTB.
Lebih jauh Chairul mengatakan, program perekaman KTP elektronik saat ini menjadi program prioritas agar penduduk yang akan masuk usia 17 tahun sampai tanggal 27 Juni 2018, sudah melakukan perekaman sebagai salah satu syarat menyalurkan hak pilihnya.
Karenanya, selain ke sekolah, pelayanan perekaman keliling juga menyasar panti-panti asuhan, panti jompo, dan para lansia yang berada di kelurahan bekerja sama dengan aparat kelurahan dan lingkungan.
"Termasuk proses perekaman untuk penyandang difabel, kami berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan memberikan layanan jemput bola," ujarnya. (*)