Asosiasi Petani Tembakau Dunia deklarasi di Lombok

id Forum Tembakau Asia

Asosiasi Petani Tembakau Dunia deklarasi di Lombok

Perwakilan anggota ITGA dan Forum Tembakau Asia menandatangani deklarasi keberlanjutan pertanian tembakau. (Foto Antaranews NTB/ist)

.
Lombok Barat (Antaranews NTB) - Anggota Asosiasi Petani Tembakau Internasional bersama peserta Forum Tembakau Asia mendeklarasikan keberlanjutan usaha tani tembakau dalam sebuah forum yang digelar di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Selasa.

Pembacaan deklarasi dilakukan oleh Ketua Pelaksana Harian ITGA Antonio Abrunhosa. Deklarasi tersebut berisikan empat poin. Pertama, mengikuti aturan konsumsi tembakau. Dan memastikan bahwa tembakau adalah produk dari konsumsi yang berkelanjutan, termasuk berkaitan dengan pekerja anak dan deforestasi.

Kedua, untuk mencegah dampak dari penghancuran atas penghidupan jutaan keluarga petani tembakau dan buruh.

Ketiga, untuk mempromosikan tujuan pembangunan keberlanjutan (5065) dalam masyarakat dan komunitas dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), karena petani tembakau sangat banyak dan fakta tersebut seharusnya tidak diabaikan.

"Poin keempat adalah untuk menunjukkan kelayakan jangka panjang dari alternatif semacam itu, termasuk keberlanjutan berbasis pasar dalam `trade off`," katanya.

Dalam deklarasi tersebut juga dibacakan permintaan petani tembakau dunia yang sudah disuarakan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, yakni berkaitan dengan serangkaian tindakan komprehensif yang harus diambil untuk memastikan bahwa tembakau dan produk hasil tembakau dijamin.

Selain itu, kontribusi yang signifikan dari penananam tembakau pada perekonomian dari negara-negara penanam tembakau. Dan penelitian ekonomi yang komprehensif pada pasar yang terkondisi dan diambil dalam pengukuran yang komprehensif.

Usai pembacaan deklarasi, perwakilan anggota ITGA dan anggota Forum Tembakau Asia menandatangani deklarasi tersebut.

Forum Tembakau Asia yang diikuti oleh perwakilan petani tembakau dari Azerbaijan, India, Filipina, Vietnam dan Indonesia, dibuka Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB H Husnul Fauzi, mewakili Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi, yang berhalangan hadir.

Pertemuan membahas peluang dan tantangan tembakau dunia tersebut juga diikuti oleh Direktur Perbenihan Perkebunan, Kementerian Pertanian H Muhammad Anas, Ketua Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) Budidoyo, dan Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Soeseno, serta pengurus Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Cengkeh Indonesia (APCI). (*)