Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya menetapkan pasangan calon kepala daerah Eri Cahyadi - Armuji dengan nomor urut 1 pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Surabaya.
Ketua KPU Kota Surabaya Seoprayitno di Surabaya, Senin, mengatakan pasangan calon Eri Cahyadi - Armuji menjadi satu-satunya calon tunggal dalam Pilkada Kota Surabaya.
"Pengundian nomor urut tetap dilaksanakan meski hanya satu pasangan calon. Hal ini merujuk pada PKPU RI 1/29 tahun 2024," katanya di sela pengundian dan penetapan nomor urut pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Surabaya.
Ia mengatakan, pengundian nomor urut ini salah satu tahapan yang penting karena dari hasil pengundian nomor urut ini bisa membantu pasangan calon untuk melakukan kampanye.
"Dari hasil hari inilah pasangan calon yang telah ditetapkan akan mendapatkan nomor untuk surat suara serta sebagai alat bantu kampanye kepada masyarakat," katanya.
Eri Cahyadi setelah pengambilan nomor urut m mengaku sempat grogi saat mengambil nomor urut berlangsung.
Dia mengatakan nomor urut yang didapatkan hari ini sama dengan saat Pilkada tahun 2019.
“Alhamdulillah kami dapat nomor urut 1 kembali,” kata Eri.
Eri menjelaskan nomor urut 1 yang didapatkan ini bisa diartikan bahwasanya Surabaya tidak bisa dipecah belah.
"Surabaya bukan milik satu orang, tetapi semua yang cinta Surabaya. Nomor 1 artinya selalu bersatu. Surabaya tidak bisa dipisahkan oleh apapun," katanya.
Baca juga: KPU Bali mengatur zona kampanye bagi peserta pilkada
"Pengundian nomor urut tetap dilaksanakan meski hanya satu pasangan calon. Hal ini merujuk pada PKPU RI 1/29 tahun 2024," katanya di sela pengundian dan penetapan nomor urut pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Surabaya.
Ia mengatakan, pengundian nomor urut ini salah satu tahapan yang penting karena dari hasil pengundian nomor urut ini bisa membantu pasangan calon untuk melakukan kampanye.
"Dari hasil hari inilah pasangan calon yang telah ditetapkan akan mendapatkan nomor untuk surat suara serta sebagai alat bantu kampanye kepada masyarakat," katanya.
Eri Cahyadi setelah pengambilan nomor urut m mengaku sempat grogi saat mengambil nomor urut berlangsung.
Dia mengatakan nomor urut yang didapatkan hari ini sama dengan saat Pilkada tahun 2019.
“Alhamdulillah kami dapat nomor urut 1 kembali,” kata Eri.
Eri menjelaskan nomor urut 1 yang didapatkan ini bisa diartikan bahwasanya Surabaya tidak bisa dipecah belah.
"Surabaya bukan milik satu orang, tetapi semua yang cinta Surabaya. Nomor 1 artinya selalu bersatu. Surabaya tidak bisa dipisahkan oleh apapun," katanya.
Baca juga: KPU Bali mengatur zona kampanye bagi peserta pilkada