Ketiadaan TGB di NTB untungkan capres Prabowo

id TGB ,Kampanye

Ketiadaan TGB di NTB untungkan capres Prabowo

Dokumentasi Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Gubernur NTB, TGB Zainul Majdi (kanan) berziarah di makam Pahlawan Nasional Maulana Syekh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid di Ponpes NW Pancor, Lombok Timur, NTB, Kamis (23/11/2017). Selain berziarah, Presiden Joko Widodo juga dijadwalkan akan membuka Munas Alim Ulama NU dan Konbes PBNU di Islamic Center NTB yang dihadiri oleh 1000 ulama se-Indonesia. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi).

Mataram (Antaranews NTB) - Pengamat politik sekaligus Pimpinan Lembaga Swadaya Masyarakat M16 Bambang Mei Finarwanto menilai ketiadaan Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi karena harus berkampanye di Jawa Barat justru akan menguntungkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Nusa Tenggara Barat.

"Perkiraan sebelumnya mengenai Pilpres 2019 di NTB akan ada kenaikan signifikan untuk suara Joko Widodo, agaknya sulit terealisasi. Karena tokoh yang diharapkan akan menjadi pengikat warga NTB yaitu TGH M Zainul Majdi atau TGB, batal mengurusi NTB. DPP Golkar justru menugaskan TGB mengurus pemenangan di Jawa Barat.?Itu artinya NTB ini tidak menjadi atensi dari Partai Golkar," ujarnya di Mataram, Rabu.

Ia mengatakan, justru hitungan politik yang rasional. Mengingat bicara Pilpres, barometernya adalah Pulau Jawa dan Jokowi butuh kerja ekstra di Jawa Barat.

"Bisa jadi, nanti untuk mengurus NTB akan didelegasikan ke tokoh lain," sambungnya.

Pria yang akrab disapa Didu ini menilai, bergesernya TGB ke Jawa Barat, justru menjadi ruang untuk tokoh di Pulau Sumbawa dan Pulau Lombok tampil untuk membuktikan diri sanggup menjadi jangkar pemenangan.

"Boleh dulu alasannya, cukup dengan TGB. Sekarang di luar TGB siapa?" ucap Bambang.

Pada Pilpres 2014, saat TGB memberi dukungan pada Prabowo, raihan suara di NTB cukup signifikan. Hampir mendapat 75 persen. Karena itu, menurutnya menurunkan suara Prabowo tidak mudah.

"Menurut saya, suara Pak Prabowo akan tetap berkibar di NTB," tegasnya.

Kecuali, kata Didu, para jangkar di daerah ini muncul terbuka memenangkan Jokowi. Karena para tokoh kian masif turun ke masyarakat. Karena itu, stigma TGB sentris harus dihilangkan.

"Ingat, TGB itu sekarang tokoh nasional. Yang diurus lebih luas dan besar," terangnya.

Didu pun mengkritik, koalisi pendukung Jokowi-KH Ma`ruf Amin seolah takut bertarung di NTB. Partai pengusung justru disibukkan urusan internalnya. Belum lagi ditambah para calegnya sibuk mengurus diri masing-masing.

"Hitungan saya, raihan suara pilpres 2019 pak Prabowo bisa dapat hingga 80 persen di NTB," kata Bambang.