Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto dalam Forum Diplomasi Antalya 2025 di Turki, Jumat, mengkritisi arah diplomasi dunia yang dinilai makin dikendalikan oleh negara-negara kuat.
"Terus terang saja, saya cenderung sedikit pesimistis terhadap keberhasilan diplomasi saat ini. Namun, saya sadar bahwa kita tidak boleh menyerah pada diplomasi," kata Presiden Prabowo diikuti dalam jaringan (daring) Antalya Diplomacy Forum di Jakarta.
Dalam forum bertajuk Mengembalikan Diplomasi di Dunia yang Terfragmentasi itu, Presiden mengutip sejarawan Yunani kuno Thukidides, yang menyatakan bahwa yang kuat akan melakukan apa yang mereka bisa, dan yang lemah akan menderita apa yang harus mereka derita.
Menurut Prabowo, pepatah itu kini kembali terasa nyata, di tengah makin menguatnya politik kekuasaan dan melemahnya sistem dunia berbasis aturan yang dibangun pasca-Perang Dunia II.
Presiden menekankan bahwa negara-negara di belahan selatan, termasuk Indonesia, masih percaya pada demokrasi, kebebasan berekspresi, dan supremasi hukum—nilai-nilai yang dipelajari dari Barat.
Namun, Kepala Negara menilai saat ini banyak negara justru kehilangan arah dan tidak lagi memegang prinsip yang sama.
Baca juga: Presiden Prabowo bertolak ke Antalya
"Kita menyaksikan anak-anak, perempuan, dan pria tak bersenjata dibantai di depan mata dunia. Dan dunia hanya menonton," ujarnya.
Meski demikian, Prabowo tetap menegaskan pentingnya diplomasi.
"Kita harus tetap menempuh jalur diplomasi. Akan tetapi, saat ini banyak negara juga mulai menilai ulang dan mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk," katanya.
Antalya Diplomatic Forum merupakan forum diskusi panel tingkat tinggi yang mempertemukan pemimpin-pemimpin negara dari berbagai kawasan di dunia untuk duduk bersama membahas berbagai tantangan global dan peluang merajut kerja sama.
Baca juga: Prabowo dan Erdogan sepakat terus bela Palestina
Forum itu digelar kali pertama pada tahun 2021, dan menjadi agenda tahunan yang rutin digelar di Turki.
Beberapa isu yang diangkat dalam Antalya Diplomatic Forum 2025, di antaranya mengenai krisis kemanusiaan akibat genosida militer Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza, kemudian perang Rusia-Ukraina, dinamika geopolitik dan geoekonomi global, tantangan perubahan iklim, tantangan keamanan, dan isu-isu lainnya.
Kegiatan Presiden Prabowo Antalya Diplomacy Forum bakal menjadi agenda terakhir lawatan Presiden RI di Turki.