KP2MI-KPPPA-Kemnaker kaji rencana penempatan caregiver

id KP2MI, KPPPA, Kemnaker, caregiver, penempatan pekerja migran, Singapura

KP2MI-KPPPA-Kemnaker kaji rencana penempatan caregiver

Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani saat berbicara dalam kunjungan Yayasan Matauli ke KemenP2MI Jakarta, Rabu (11/6/2025). (ANTARA/HO-KP2MI)

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) bersama dua kementerian lain mengkaji dan mematangkan rencana untuk menempatkan pengasuh (caregiver) bagi lanjut usia di Singapura.

Kedua kementerian lain itu adalah Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak (KemenPPPA) serta Kementerian Ketenagakerjaan, sebagaimana keterangan KP2MI di Jakarta, Kamis.

"Nantinya kita akan menggunakan skema p to p (private to private) untuk penempatan caregiver ini," kata Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Christina Aryani dalam diskusi daring bersama, Kamis (12/6).

Dalam upaya tersebut, KP2MI telah menyeleksi 5 perusahaan penempatan pekerja migran (P3MI) yang nantinya akan terlibat dalam penempatan pekerja migran terampil di Singapura.

P3MI yang dipilih nantinya adalah yang berpengalaman dalam penempatan pekerja migran domestik di Singapura dan memiliki track record baik, khususnya dalam hal tenaga pengasuh.

P3MI tersebut akan dipertemukan dengan agensi pekerja migran yang ada di Singapura, yang juga diakui keabsahannya (dikurasi) melalui peran Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di sana.

Christina juga mendorong agar durasi proses penempatan yang biasanya memakan waktu 3-4 bulan bisa dipangkas dan dipercepat untuk proyek percontohan tersebut.

"Kita ingin agar prosesnya dipercepat," kata Christina.

Baca juga: Menteri P2MI minta siswa BLK Plumbon Cirebon
Baca juga: KP2MI mendorong Luwu Utara bangun balai vokasi terintegrasi untuk CPMI

Sementara itu, KemenPPPA juga telah menyampaikan rencana pelatihan 20 level kompetensi yang harus diikuti 200 calon pekerja migran selama 2 pekan.

"Dari 34 kompetensi, hanya 20 level kompetensi yang akan kita uji untuk calon pekerja migran. Ini cukup untuk bisa menangani pasien lansia yang berkondisi sehat maupun yang sakit," kata perwakilan dari KemenPPPA, Susan.

Sedangkan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan, Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas) Kemenaker Agung Nur Rohmad juga merespons baik kolaborasi lintas kementerian tersebut. Kemenaker, kata dia, akan membantu melatih calon pekerja migran untuk bekerja di Singapura. "Kami menyiapkan program pelatihan dan skema sertifikasi," katanya.

Agung menambahkan bahwa Kemenaker juga akan menyusun perjanjian kerja sama antara balai latihan, Kementerian P2MI dan Kementerian PPPA untuk proyek percontohan tersebut.

Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.