Mataram (ANTARA) - DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat akan menyulap garasi kendaraan menjadi kantor sementara dalam mendukung pelaksanaan rapat-rapat alat kelengkapan dewan pasca-aksi pembakaran dan penjarahan pada Sabtu (30/8).
Ketua DPRD Provinsi NTB, Baiq Isvie Rupaeda mengatakan untuk mendukung kinerja anggota dewan dan ASN di sekretariat akan tetap difokuskan di kantor di Jalan Udayana, Kota Mataram.
"Jadi, untuk rapat-rapat lima komisi dan badan-badan di DPRD NTB akan kita lakukan di semua garasi yang sudah kita cek dan dalam kondisi layak," ujar Isvie di Mataram, Senin.
Menurutnya, pembersihan puing-puing gedung DPRD NTB yang terbakar saat aksi unjuk rasa mahasiswa yang berlangsung anarkis pada Sabtu (30/6), terus dilakukan.
"Meski gedung dewan ludes terbakar, aktivitas kedewanan tidak boleh terganggu," tegas Isvie.
Baca juga: Ketua DPRD NTB siap penuhi panggilan polisi terkait kebakaran gedung
Ia mengatakan sejauh ini sejumlah alat kelengkapan DPRD setempat, sudah melaksanakan rapat-rapat dengan para mitra OPD. Bahkan, sejumlah pansus-pansus dan komisi yang menggelar rapat di musholla dewan.
"Kalau sidang paripurna, kita tetap mempertimbangkan menggunakan ruang Rinjani, komplek Kantor Gubernur NTB. Karena pilihan gedung itu, sangat representatif," ujar politisi dari Dapil Kabupaten Lombok Timur ini.
Baca juga: Gedung terbakar, DPRD pinjam Kantor Gubernur NTB untuk gelar rapat paripurna
Lebih lanjut, Isvie menyatakan kendati dalam kondisi keprihatinan dan kedaruratan. Namun aktivitas kedewanan tidak boleh berhenti. Termasuk, dalam menerima aspirasi dari elemen mahasiswa maupun masyarakat.
"Kami (DPRD) siap menerima semua aspirasi mahasiswa dan kelompok manapun sepanjang itu dilakukan secara baik dan beretika," katanya.
Baca juga: Tajuk ANTARA NTB: Membaca makna dibalik api DPRD NTB
