Balai TN Tambora-Geopark ajak generasi muda rawat hutan lewat 'Sounds of Caldera'

id Balai TN Tambora, Geopark Tambora, Sounds of Caldera, Doro Ncanga, Sanctuary Rusa,Hari Gunung Internasional

Balai TN Tambora-Geopark ajak generasi muda rawat hutan lewat 'Sounds of Caldera'

Kepala Balai Taman Nasional Tambora, Abdul Azis Bakry, bersama GM Geopark Tambora, Makdis Sari, dan sejumlah peserta Sound of Tambora, foto bersama saat kegiatan penanaman pohon dalam rangka memperingati Hari Gunung Internasional serta Hari Menanam Pohon Nasional di Sanctuary Rusa Doro Ncanga, Dompu, Minggu (7/12/2025). ANTARA/HO-Geopark Tambora

Dompu (ANTARA) - Balai Taman Nasional Tambora bersama Geopark Tambora, Nusa Tenggara Barat, mengajak generasi muda dan pencinta alam memperkuat kepedulian terhadap lingkungan melalui kegiatan educamp dan bina cinta alam bertajuk “Sounds of Caldera” yang digelar di Sanctuary Rusa Doro Ncanga, pada 6–7 Desember 2025.

Kegiatan tersebut, berlangsung dalam rangka memperingati Hari Gunung Internasional serta Hari Menanam Pohon Nasional, dan diikuti ratusan peserta dari berbagai komunitas pecinta alam, Sispala, pegiat lingkungan, hingga unsur pemerintah daerah.

Kepala Balai Taman Nasional Tambora, Abdul Azis Bakry kepada ANTARA, di Dompu, Senin, mengatakan kegiatan tersebut bukan hanya ajang berkumpul, tetapi wadah untuk membangun kesadaran bersama tentang pentingnya menjaga hutan dan ekosistem Tambora.

"Kita tidak bisa dipisahkan dari alam. Karena itu penting menjaga kesadaran, menanam pohon, dan merawatnya. Ini harus terus ditingkatkan," ujarnya.

Baca juga: Merawat jejak Rinjani-Tambora

Azis menegaskan, bahwa tanpa pengawasan dan perawatan yang baik, kerusakan hutan dapat memicu bencana sebagaimana terjadi di berbagai daerah. Karena itu, ia mendorong generasi muda agar aktif terlibat dalam gerakan pelestarian.

"Kalau hutan tidak kita jaga, pohon tidak ditanam, dan tidak dirawat, kelak bencana tak bisa kita hindari. Bahkan jika besok kiamat, hari ini tetap wajib menanam pohon," katanya.

Ia juga mengingatkan, pentingnya melindungi Rusa Timor, satwa endemik sekaligus ikon Tambora yang wajib dijaga kelestariannya.

"Rusa Timor wajib dilindungi. Siapa pun yang memburu akan dikenakan pidana," tegasnya.

Sementara itu, General Manager Geopark Tambora, Makdis Sari, menjelaskan bahwa kawasan Tambora menyimpan kekayaan geologi, hayati, dan budaya bertaraf internasional yang harus dijaga secara berkelanjutan.

"Tambora memiliki warisan geologi bernilai tinggi, seperti piroklastik Doro Bente, Danau Air Asin di Pulau Satonda, hingga kaldera raksasa berdiameter tujuh kilometer," paparnya.

Baca juga: Tajuk ANTARA NTB - Menguatkan tata kelola Rinjani-Tambora

Ia juga menyerukan, seluruh pihak untuk memberikan perhatian serius terhadap kondisi hutan di Bima dan Dompu yang masih menghadapi tekanan akibat aktivitas manusia.

Salah satu peserta, Ahyar, menilai kegiatan ini penting bagi generasi muda untuk menumbuhkan rasa peduli lingkungan.

"Saya senang dan terpanggil untuk terlibat. Kegiatan positif seperti ini perlu dilakukan secara rutin," katanya.

Ia mengapresiasi, kekompakan komunitas yang hadir serta ketertiban dan kebersihan yang tetap terjaga selama kegiatan berlangsung.

Diketahui, selama dua hari pelaksanaan, suasana savana Doro Ncanga tampak meriah dengan berbagai agenda konservasi dan edukasi. Adapun rangkaian kegiatan tersebut, penanaman pohon, diskusi konservasi, pengamatan satwa, live music, flying fox dan pembagian doorprize.

Baca juga: Petugas evakuasi lansia terjebak reruntuhan bangunan di Tambora
Baca juga: BTN Tambora menelusuri jurnal internasional hasil penelitian ilegal

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.