Minister Counsellor Pensosbud KBRI Roma, Charles F. Hutapea mengatakan Selasa, KBRI Roma menerima kabar meninggalnya Kapten Dullah dari Kepolisian Qawra, Malta, pada 19 Juli lalu, kemudian menerjunkan Tim Perlindungan WNI ke Malta setelah menerima konfirmasi hasil otopsi almarhum.
Acara serah terima jenazah dilakukan KBRI Roma yang diwakili Sekretaris Kedua Fungsi Protokol dan Konsuler, Santa Marelda Saragih dan peti jenazah selanjutnya dibawa dari Jakarta ke kampung halamannya di Buru, Ambon, difasilitasi BNP2TKI.
Prosesi pemandian dan sholat jenazah di Rumah Sakit Mater Dei Malta setelah staf KBRI Roma, Adnan Irodat berkoordinasi dengan pengurus masjid Mariam Al Batool di Paola Malta.
Tim Perlindungan WNI KBRI Roma melakukan negosiasi dengan perusahaan pemilik kapal, berkoordinasi dengan International Transport Federation (ITF) Malta, BNP2TKI dan Direktorat PWNI & BHI, Kemlu, memastikan opsi terbaik dalam penanganan jenazah alm. Kapten Dullah.
Baca juga: KBRI Roma wujudkan keinginan ABK Sunarto berlebaran dengan keluarga
Setelah proses negosiasi, konsultasi dengan pihak keluarga dan administrasi kematian, jenazah Kapten Dullah dapat dipulangkan dengan menggunakan pesawat udara pada 2 Agustus dan tiba di Jakarta pada Minggu (4/8) malam pukul 22.40 WIB.
Baca juga: Diplomat RI di Roma meninggal dunia akibat kebakaran
Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Malta berkedudukan di Roma, Esti Andayani menyampaikan bela sungkawa atas wafatnya Kapten Suarno Dullah, dan berharap keluarga yang ditinggalkan di Ambon dapat diberikan ketabahan dan keikhlasan.
Dubes menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Malta, khususnya Kepolisian Qawra dan Harbor Master, serta ITF Malta dengan koordinasi dan fasilitasi yang diberikan dalam upaya pemulangan jenazah Alm. Kapten Dullah.