Mataram (ANTARA) - DPC Partai Hanura, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Nusa Tenggara Barat, mengapresiasi keberanian Ketua DPP Hanura Mirwan Amir untuk menantang Oesman Sapta Odang (OSO) sebagai calon Ketua Umum Partai Hanura dalam Musyawarah Nasional (Munas) III Partai Hanura, 17 Desember 2019.
Ketua DPC Hanura Kabupaten Lombok Tengah Muhammad Fihiruddin menyatakan salut dengan sikap Mirwan Amir yang memutuskan maju dalam kontestasi pemilihan ketua umum dalam Munas Hanura.
"Kami sebagai junior, dan jajaran DPC Hanura Lombok Tengah tentu salut dengan sikap bang Mirwan Amir ini. Inilah proses berdemokrasi," kata Fihir di Mataram, Senin.
Menurut Fihir, semakin banyak kandidat yang berani tampil akan semakin baik. Hal ini menunjukkan setiap proses di Partai Hanura berjalan baik dan demokratis.
"Ini bentuk bukti bahwa Hanura sangat demokratis," ujarnya.
Fihir mengatakan siapa pun Ketua Umum Hanura terpilih dalam Munas nanti diharapkan dapat berkiprah dan punya kinerja mumpuni untuk terus membesarkan Partai Hanura di tingkat nasional.
"Hanura boleh dibilang kurang berhasil dalam Pileg 2019. Tapi harus tetap optimistis bahwa Hanura akan kembali besar dan bisa mengakomodasi suara hati nurani rakyat," kata Fihir.
Seperti diketahui menjelang Munas III Partai Hanura, Ketua DPP Partai Hanura, Mirwan Amir, siap mencalonkan diri menjadi calon ketua umum dan siap menantang Oesman Sapta Odang (OSO).
"Ya rencana begitu (maju jadi ketum), saya juga memberanikan diri untuk mencoba, kita harus lihat," kata Mirwan.
Menurut Mirwan, sudah ada beberapa DPD yang menginginkannya untuk mencalonkan diri jadi ketua umum. Kini, pihaknya masih fokus untuk menggalang dukungan di setiap DPC dan DPD.
Ia menyatakan siap untuk maju karena kekhawatirannya pada Partai Hanura, yang ia nilai selama ini semakin bobrok. Hal itu terlihat dari hasil Pileg 2019, tidak ada satupun wakil dari Hanura yang duduk di Senayan.
Dengan kondisi seperti itu, Mirwan menginginkan harus ada perubahan yang besar dari dalam Hanura.
Ia khawatir jika kondisi seperti ini dibiarkan, Hanura bisa hilang dari peta partai politik di Indonesia. Apalagi ketua umum saat ini, OSO, dan kader Hanura lainnya tidak satupun mengisi pos kabinet Indonesia Maju.
"Tentu ini harus ada perubahan, apalagi sekarang OSO tidak punya posisi apa-apa. Apa mungkin Hanura ini bisa bangkit? Jadi harus ada perubahan harus ada orang yang berani," katanya.