Mataram Sosialisasikan Program menuju Kota Layak Anak

id Kota Layak Anak

Kegiatan ini juga sebagai implementasi PP Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 11 tahun 2011 tentang Kebijakan Pengembangan Kota Layak Anak
Mataram,  (Antara) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat menyosialisasikan program menuju Kota Layak Anak (KLA) sebagai bentuk komitmen merealisasikan Kota Mataram sebagai KLA 2018.

"Kegiatan ini juga sebagai implementasi PP Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 11 tahun 2011 tentang Kebijakan Pengembangan Kota Layak Anak," kata Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kota Mataram Sutrisno di Mataram, Kamis.

Di sela-sela kegiatan sosialisasi KLA, Sutrisno mengatakan, sosialisasi KLA bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada semua pemangku kepentingan, agar dapat memberikan prioritas kepada pertumbuhan, perkembangan dan perlindungan anak dalam kerangka kebijakan, program dan kegiatan untuk pemenuhan hak anak.

Selain itu membangun inisiatif semua pemangku kepentingan dalam upaya mewujudkan pemenuhan hak anak dalam strategis pembangunan anak yang terintegrasi dan berkelanjutan.

"Serta memperkuat komitmen bersama dalam rangka percepatan pengembangan Kota Mataram menjadi KLA pada tahun 2018," katanya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, pihaknya mendatangkan tiga nara sumber, yakni perwakilan dari UNICEF NTB, Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) NTB untuk memaparkan permasalahan anak di NTB.

Serta Kepala Badan Perencana Pembangunan Kota Mataram (Bappeda) menyampaikan perencanaan tentang pengembangan KLA di Kota Mataram.

Sosialisasi itu diikuti oleh 180 peserta yang berasal dari berbagai unsur. Diantaranya, pihak swasta dari perbankan, dunia usaha, kepala sekolah, semua gugus KLA di Kota Mataram, forum anak,PKK, gabungan organisasi wanita, Dharma wanita, LSM, serta SKPD di lingkup Pemerintah Kota Mataram.

Sementara Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana saat menyampaikan sambutannya meminta agar semua peserta dapat mengikuti sosialisasi tersebut dengan baik.

"Agar ke depan dapat merumuskan berbagai kebijakan sesuai dengan komitmen menjadikan Kota Mataram sebagai kota layak anak tahun 2018. Tanpa adanya komitmen bersama KLA 2018 tentu tidak dapat berjalan sesuai rencana," ujarnya.