Kudus (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama Kudus, Jawa Tengah, segera berkoordinasi dengan biro umrah guna memastikan calon jamaah umrah tidak mengalami kerugian, menyusul larangan sementara kegiatan umrah oleh Pemerintah Arab Saudi demi melindungi warganya dari penyebaran virus corona atau Covid-19.
"Koordinasi tersebut hanya memastikan calon jamaahnya tidak dirugikan sehingga permasalahan bisa diselesaikan dengan baik," kata Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kantor Kemenag Kudus Su'udi di Kudus, Jumat.
Ia juga berharap calon jamaah umrah bersikap tenang dan memahami keputusan Pemerintah Arab Saudi dan mudah-mudahan tidak berlangsung lama.
Hingga saat ini, kata dia, belum ada surat pemberitahuan resmi dari Kementerian Agama Pusat, sedangkan mengetahui larangan tersebut juga berasal dari pemberitaan di media massa.
Sejumlah biro umrah yang ada di Kabupaten Kudus, katanya, izinnya langsung dari Jakarta sehingga tidak ada kewajiban lapor ke kantor Kemenag setempat.
Untuk itu, Kantor Kemenag Kudus juga tidak memiliki data jumlah jamaah umrah yang hendak diberangkatkan ke Arab Saudi, berbeda dengan jamaah haji sudah ada kuotanya dan terdaftar di Kantor Kemenag.
Kemenag Kudus hanya memberikan rekomendasi pengurusan parpor sesuai permintaan dari pihak Kantor Imigrasi sehingga siapapun akan dilayani.
Jumlah biro umrah di Kudus sendiri terdapat lima biro umrah, satu biro umrah sudah berizin resmi dari Kemenag dan empat lainnya merupakan kantor cabang biro umrah.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56