PENGUSAHA NTB BANTU RAMPUNGKAN KONVERSI MINYAK TANAH

id


Mataram, 29/6 (ANTARA) - Pengusaha di Nusa Tenggara Barat yang tergabung dalam Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas berupaya membantu pemerintah merampungkan konversi minyak tanah ke gas elpiji paling lambat September 2010.

"Kami berupaya membantu merampungkan konversi minyak tanah ke gas elpiji dan saat ini sedang ditempuh langkah koordinasi dengan pihak terkait," kata Sekertaris Himpunan Wiraswasta Nasional (Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Nusa Tenggara Barat (NTB) H Nurdin Ending, di Mataram, Selasa.
Ia mengatakan kebijakan pemerintah meluncurkan program konversi minyak tanah ke gas sudah dilakukan sejak 2007, namun hingga kini sejumlah daerah belum merampungkannya, termasuk NTB, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua.

Karena itu, Hiswana Migas NTB merasa perlu menempuh langkah-langkah nyata yang membantu pemerintah merampungkan konversi minyak tanah ke gas itu.

"Menurut rencana, akhir Juli atau awal Agustus para distributor elpiji di wilayah NTB akan mendistribusikan bahan bakar pengganti minyak tanah itu ke berbagai daerah sehingga pada September mendatang sudah merakyat," ujarnya.

Menurut Ending informasi yang diperoleh pengurus Hiswana Migas NTB menyebutkan mulai September 2010 pemerintah menghentikan suplai minyak tanah bersubsidi karena diasumsikan konversi minyak tanah ke gas elpiji kemasan tiga kilogram sudah rampung.

Bahan bakar minyak tanah tetap didistribusikan pemerintah melalui Pertamina namun hanya untuk kebutuhan industri atau nonsubsidi yang harganya mencapai Rp8.000/liter.

Sementara harga bahan bakar minyak tanah bersubsidi tidak melebihi Rp3.000/liter di tingkat pengecer di Pulau Lombok, NTB.

"Saya kira Hiswana Migas NTB akan terus memotivasi para distributor elpiji tiga kilogram untuk menyediakan stok dalam jumlah memadai untuk memenuhi kebutuhan konsumen saat minyak tanah bersubsidi ditiadakan," ujarnya.

Para distributor gas elpiji itu merupakan eks distributor minyak tanah bersubsidi sehingga sudah mengetahui dan memahami rantai bisnisnya.
Ending juga mengemukakan pihaknya akan ikut mengawasi gas elpiji kemasan tiga kilogram yang diproduksi Pertamina agar tidak menimbulkan masalah seperti ledakan tabung gas sebagaimana terjadi di sejumlah daerah di Tanah Air.

Hiswana Migas NTB juga akan terlibat aktif menyosialisasikan bentuk dan tempat penjualan tagung gas elpiji tiga kilogram yang asli atau produk yang aman dari kemungkinan meledak.

"Kami akan selalu memberitahu konsumen di mana tempat pembelian tabung gas kemasan tiga kilogram yang asli dan bagaimana ciri-cirinya tagung gas yang aman," ujarnya.(*)


Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.