Pemkot Mataram mengupayakan wifi gratis untuk pelajar diperpanjang

id wifi,mataram,gratis

Pemkot Mataram mengupayakan wifi gratis untuk pelajar diperpanjang

Dokumen - Sejumlah anak-anak di Kota Mataram memanfaatkan wifi gratis yang ada di salah satu fasilitas pemerintah setempat. ANTARA/Nirkomala

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat mengupayakan pelayanan jaringan wifi gratis diperpanjang, untuk memfasilitasi pelajar selama pemberlakuan sistem belajar dalam jaringan (daring) di masa pandemi COVID-19.

"Harapan kita, program wifi gratis ini bisa dilanjutkan, agar pelajar termasuk warga sekitar bisa tetap mendapatkan fasilitas tersebut," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Jumat.

Menurutnya, dalam APBD Tahun 2021 murni, anggaran untuk perpanjangan program wifi gratis di 132 lingkungan se-Kota Mataram, belum dialokasikan. Akan tetapi, diharapkan bisa dialokasikan pada APBD perubahan 2021.

"Untuk Tahun 2021, kami lihat lagi kebutuhan dan kebijakan pemerintah terhadap dunia pendidikan. Jika sekolah belum dibuka, kemungkinan program bisa lanjut, begitu juga sebaliknya," katanya.

Lebih jauh Swandiasa mengatakan, dari hasil evaluasi pelaksanaan program wifi gratis di 132 lingkungan tersebut, dinilai cukup efektif karena ini merupakan sebuah kegiatan dari, oleh dan untuk masyarakat.

"Pemerintah hanya menyediakan fasilitas wifi, sementara pengelolaan dan pengawasan dilakukan masyarakat dalam hal ini kepala lingkungan," katanya.

Program wifi gratis Tahun 2020 segera berakhir, karena program tersebut hanya berlangsung selama tiga bulan yakni mulai Oktober, November dan Desember 2020, dengan alokasi anggaran Rp198 juta.

"Jika kontraknya sudah habis, alat jaringan wifi akan dicabut oleh pihak Telkomsel sebagai mitra kerja sama kita," katanya.

Swandiasa mengatakan, sebanyak 132 lingkungan terpilih menjadi lokasi program wifi gratis dari 325 lingkungan yang ada, karena 132 lingkungan tersebut masuk kategori "pak kumis" (padat, kumuh dan miskin).

"Sementara, untuk lingkungan yang sudah tertata, seperti di kawasan perumahan, tidak menjadi sasaran program tersebut sebab rata-rata mereka sudah memiliki fasilitas internet secara mandiri," katanya.