48 pasien COVID-19 di Kota Mataram dinyatakan sembuh

id mataram,covid,Satgas COVID-19,pasien sembuh

48 pasien COVID-19 di Kota Mataram dinyatakan sembuh

Ilustrasi: kegiatan registrasi pemberian vaksin COVID-19 terhadap tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas Mataram, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Sebanyak 48 pasien positif COVID-19 Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat dinyatakan sembuh, sehingga pasien sembuh di daerah itu secara kumulatif sampai Rabu (20/1) pukul 12.00 Wita menjadi 1.345 orang dari total kasus positif 1.583 orang.

Anggota Tim Satgas Penanganan COVID-19 Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Rabu, mengatakan adanya tambahan pasien sembuh dengan jumlah signifikan itu, sisa pasien yang masih dirawat 137 orang dan 101 orang meninggal dunia.

"48 orang pasien yang dinyatakan sembuh setelah hasil tes usap laboratorium dua kali dinyatakan negatif. Mereka ini merupakan klaster liburan dan perkantoran yang sudah selesai isolasi," katanya.



Penambahan jumlah pasien sembuh yang relatif tinggi itu, sambungnya, sudah diprediksi karena setelah terjadi peningkatan kasus dari klaster liburan dan perkantoran pada awal tahun ini, akhir bulan Januari 2021 diprediksi akan terjadi penurunan karena angka kesembuhan diprediksi akan bertambah.

"Harapan kami, angka kesembuhan terus naik dan tidak ada kasus positif baru COVID-19 serta kasus kematian," kata Swandiasa yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram.

Selain terjadi tambahan pasien sembuh, lanjut Swandiasa, berdasarkan data terakhir perkembangan COVID-19 di Kota Mataram, terkonfirmasi juga satu kasus positif baru COVID-19.

"Dengan demikian, pasien COVID-19 yang masih dirawat sesuai data terakhir 137 orang. Pasien yang dirawat ini, ada yang menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit dan ada yang isolasi mandiri karena dalam kondisi baik," katanya.



Namun demikian, pemerintah kota terus mengimbau masyarakat agar disiplin menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak). Meskipun sudah ada vaksin COVID-19, tingkat efikasinya 65,3 persen, sisanya pencegahan melalui 3M.