Selong, Lombok Timur (ANTARA) - Gara-gara HP miliknya disembunyikan oleh kakaknya, Yanti (13) gadis putus sekolah warga Dusun Aikmal, Desa Sekaroh, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur ini, Sabtu (13/2) sekitar pukul 18.00 Wita, mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di pohon.
Informasi yang dihimpun, Minggu, sebelum korban mengakhiri hidupnya, dengan cara gantung diri, Sabtu sore sekitar pukul 17.15 Wita, korban sempat cekcok dengan kakaknya karena korban tak terima dinasehati kakaknya saat di suruh untuk pergi cuci pakaian.
Namun saat itu korban tetap ngotot minta HP miliknya yang disembunyikan kakaknya, karena jengkel saksi memberikan HP kepada korban dengan cara dilempar ke tanah
Tak berapa lama setelah HP didapat, korban ke luar rumah sambil membawa pakaian kotor, termasuk dilihat membawa seutas tali, namun saksi dan ayahnya menyangka kalau korban akan pergi mencuci.
Namun, ketika malam mulai gelap, korban tak pulang pulang, membuat seisi rumah resah. Ayah korban meminta bantuan anaknya Sapri untuk mencari korban di tempat biasa mencuci yang jaraknya kurang lebih 300 meter dari rumah korban.
Bak disambar geledek, sesampai di TKP saksi Sapri melihat kakaknya dalam posisi gantung diri di dahan pohon dekat tempat mencuci, seketika itu langsung pulang memberi tahu kakak dan ayahnya.
seketika itu situasi di dusun tersebut heboh, keluarga korban bersama warga beramai ramai mendatangi TKP dan beramai ramai menurunkan korban dari gantungan setelah itu dievakuasi ke rumahnya.
Kasus gantung diri tersebut oleh warga di laporkan ke kepala dusun yang selanjutnya menginformasikan kejadian tersebut ke Polsek Jerowaru
Kapolsek Jerowaru melalui Kasubag Humas Polres Lotim Iptu L Jaharuddin yang dikonfirmasi, membenarkan adanya laporan kasus gantung diri tersebut,
"Laporan warga tersebut, langsung di tindak lanjuti dengan mendatangi dan melakukan olah TKP," ucapnya
Menurut Jaharuddin, kasusnya masih dalam penyelidikan, tapi menurut keterangan beberapa orang saksi, korban yang dikenal keras kepala dan jarang mendengar nasehat orang tua maupun kakak kakaknya, mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Sebelumnya semoat cekcok dengan kakaknya, gara gara HP miliknya di sembunyikan kakaknya.
"Pihak keluarga korban menolak dilakukan autopsi, mereka menerima sebagai suatu musibah, dengan di kuatkan dengan surat pernyataan," jelasnya.
Korban menurut Jaharudin akan dimakamkan pada Minggu (14/2) siang.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56