Jakarta (ANTARA) - Bek timnas Inggris Harry Maguire mengatakan ayahnya mengalami cedera tulang rusuk dan kesulitan bernapas setelah terinjak-injak suporter saat terjadi keributan di Stadion Wembley sebelum final Euro 2020 melawan Italia.
Pendukung bentrok satu sama lain dan ofisial dengan menjebol batas keamanan dan menyerbu area perimeter Wembley sebelum pertandingan yang dimenangkan Italia lewat adu penalti itu mulai Minggu.
Polisi Inggris mengungkapkan 19 petugasnya terluka sementara 86 orang termasuk 53 orang di TKP telah ditangkap.
Badan sepak bola Eropa UEFA membuka penyelidikan disipliner dan mendakwa Asosiasi Sepak Bola Inggris atas terjadinya keributan itu.
"Saya kira dia terlibat dalam penyerbuan dan menderita luka pada tulang rusuknya. Saya sudah berbicara dengannya, dia mengaku menakutkan," kata Maguire kepada The Sun.
"Saya tak ingin ada yang mengalami hal itu saat menonton sepak bola, terutama final besar," sambung dia seperti dikutip Reuters.
FA pada Senin menyatakan akan melakukan tinjauan penuh terhadap pelanggaran keamanan dan mengutuk perilaku para penggemar yang memaksa memasuki stadion.
Berita Terkait
Suporternya barbar, UEFA menyiapkan sanksi untuk sepak bola Inggris
Rabu, 4 Agustus 2021 6:25
Sepatu Emas Euro 2020 jadi milik Cristiano Ronaldo
Senin, 12 Juli 2021 12:16
Preview Final Euro 2020 Inggris vs Italia
Minggu, 11 Juli 2021 16:46
Seribuan suporter Italia terbang ke London untuk final Euro 2020
Kamis, 8 Juli 2021 6:36
Gol babak tambahan Kane bawa Inggris ke final Euro 2020
Kamis, 8 Juli 2021 6:27
Busquets selamati Italia tapi menegaskan Spanyol lebih superior
Rabu, 7 Juli 2021 7:38
Sebelum adu penalti mulai pun Donnarumma sudah yakini Italia menang
Rabu, 7 Juli 2021 7:37
Federico Chiesa 'star of the match' Italia vs Spanyol
Rabu, 7 Juli 2021 7:36