Pemkab Lombok Barat meminta dana rehab-rekon banjir ke pemerintah pusat

id NTB,Banjir ,Lombok Barat,Dana Rehan Rekon

Pemkab Lombok Barat meminta dana rehab-rekon banjir ke pemerintah pusat

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Lombok Barat Lalu Winengan. (ANTARA/Nur Imansyah).

Lombok Barat, NTB (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat meminta dana rehabilitasi dan rekonstruksi pascabanjir dan longsor di daerah itu kepada pemerintah pusat.

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Lombok Barat Lalu Winengan di Lombok Barat, Rabu, mengatakan permintaan dana rehabilitasi (rehab) dan rekonstruksi (rekon) ini dilakukan untuk menanggulangi dampak yang ditimbulkan akibat banjir dan longsor di wilayah itu.

"Dana rehab rekon ini nanti digunakan untuk mendanai pembangunan rumah-rumah warga yang rusak akibat di terjang banjir, termasuk membiayai infrastruktur fasilitas umum seperti jalan dan jembatan," ujarnya.

Ia menjelaskan hingga saat ini nilai kerugian akibat banjir dan longsor yang melanda di wilayah itu mencapai Rp100 miliar. Jumlah ini dilihat dari dampak kerusakan yang diakibatkan banjir tersebut. Terlebih banjir itu menimpa empat kecamatan, yakni Sekotong, Batulayar, Gunung Sari, dan Lingsar.

Terkait dengan nilai yang nantinya diusulkan untuk rehab dan rekon ke pemerintah pusat, pihaknya belum dapat memastikan sebab jika merujuk pada gempa 2018, setiap kerusakan ada kategorinya.

"Saat gempa 2018 lalu yang rusak dan hancur itu kebanyakan rumah, tapi kalau banjir ini kan beda selain rumah juga hilangnya harta benda karena rusak ataupun terbawa arus air, seperti TV, kulkas, perabotan rumah tangga, dan tempat tidur dan lain-lain," katanya.

Ia menjelaskan tentang nilai kerugian akibat bencana alam.

"Dan semua ini akan kita laporkan, apakah nilainya sama dengan saat gempa dulu yang rusak ringan Rp10 juta, rusak sedang Rp25 juta, rusak berat Rp50 juta. Nah ini masih kita koordinasi dengan pemerintah pusat apakah sama nilainya dengan gempa," katanya.

Saat ini, pihaknya sedang melakukan pemutakhiran data jumlah warga yang terdampak banjir dan longsor, sehingga bisa dilaporkan ke pemerintah pusat.

Namun, dari data sementara jumlah warga yang terdampak banjir dan longsor mencapai 5.399 jiwa dengan rincian Kecamatan Gunung Sari 2.849 KK, Batulayar 1.250 KK, Lingsar 81 KK, Sekotong 1.222 KK. Korban meninggal dunia lima orang dan luka-luka delapan orang.

Khusus untuk warga yang terdampak banjir di Dusun Batulayar Utara, Desa Batulayar Barat, pihaknya mengusulkan sementara agar warga menempati rusunawa yang lokasinya tidak jauh dari kampung setempat.

Banjir dan longsor di Kabupaten Lombok Barat disebabkan intensitas hujan yang tinggi sejak Minggu (5/12) hingga Senin (6/12). Bencana alam itu mengakibatkan rumah-rumah warga di empat kecamatan terendam dan hancur.