Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Nusa Tenggara Barat memprogramkan penghijauan seluas 120 hektare hutan Sekaroh di Kabupaten Lombok Timur untuk menjaga fungsi ekologi dan klimatologi kawasan tersebut.
"Hutan Sekaroh merupakan hutan kawasan lindung dengan luas 2.834 hektare yang sangat penting untuk Lombok," kata Kepala DLHK NTB Madani Mukarom, di Mataram, Senin.
Ia menambahkan hutan Sekaroh merupakan kawasan lindung dengan keindahan alam hutan dan pantai yang eksotik, sehingga menjadi daya tarik tersendiri untuk menjadi destinasi wisata alam.
Oleh sebab itu, kata Madani, upaya untuk menjaga kelestarian fungsi ekologi dan klimatologi penting dilakukan, tidak hanya oleh pemerintah, tetapi seluruh komponen masyarakat.
"Kami juga menggandeng pihak swasta untuk turut mendukung program penghijauan hutan Sekaroh yang tergolong rusak guna mencegah erosi yang sering terjadi di pantai," ujarnya.
Secara terpisah, Sekretaris Daerah Lombok Timur HM Juaini Taofik mengatakan, pembangunan wisata yang berkelanjutan di wilayah Sekaroh juga membutuhkan kearifan lokal.
Menurut dia, dengan adanya kearifan lokal yang dimiliki masyarakat setempat, khususnya di Kecamatan Jerowaru, maka hutan yang rusak bisa diperbaiki dan ke depannya mampu memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat.
"Ketika menyebut kata hutan yang terbayang adalah potensi kayu yang dapat menambah penghasilan secara ekonomi, tetapi lupa bahwa potensi kayu akan habis jika dibabat terus menerus tanpa ditanami kembali," katanya.
Saat ini, kata Juaini, wisata alam menjadi tren wisata dunia. Dengan potensi alam Sekaroh yang sangat memukau dapat menjadi magnet kuat untuk menarik wisatawan untuk berkunjung.
Ia menambahkan pengembangan wisata alam memberi keuntungan yang banyak, seperti melestarikan alam dan makhluk yang ada di dalamnya dan memberi kontribusi pada dunia dalam mengurangi dampak pemanasan global.
"Hutan yang lestari juga dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat dari retribusi wisatawan dan masih banyak dampak positif yang lainnya," ucap Juaini.
Berita Terkait
NTB meraih Adi Niti 2024 berkat penerapan standardisasi lingkungan
Rabu, 11 September 2024 6:44
Luas lahan terbakar di Bukit Anak Dara Rinjani Lombok capai 286 hektare
Selasa, 3 September 2024 21:13
DLHK NTB dan PT STM teken nota kesepahaman perlindungan hutan
Rabu, 21 Februari 2024 20:03
DLHK NTB mencegah kebakaran di TPAR Kebon Kongok
Jumat, 20 Oktober 2023 20:29
DLHK Lombok Tengah membersihkan sampah di Bypass menuju Sirkuit Mandalika NTB
Selasa, 10 Oktober 2023 13:50
DLHK NTB meminta warga melapor petugas terlibat ilegal logging
Rabu, 5 April 2023 21:22
NTB menargetkan penanaman pohon kayu putih 40 ribu hektare
Kamis, 22 Desember 2022 13:53
DLHK NTB memprediksi timbunan sampah saat MXGP 35 ton
Senin, 13 Juni 2022 22:20