Pemkab Lombok Timur menyiapkan vaksinasi berhadiah kejar target 70 persen

id vaksin

Pemkab Lombok Timur menyiapkan vaksinasi berhadiah kejar target 70 persen

Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy (ANTARA/Humas Pemkab Lombok Timur)

Lombok Timur, NTB (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, menyiapkan vaksinasi berhadiah untuk meningkatkan semangat warga mengikuti vaksinasi COVID-19 supaya target vaksinasi dosis kedua mencapai 70 persen.

"Stimulusnya berupa paket sembako itu, supaya masyarakat antusias divaksin," kata Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy melalui keterangan tertulisnya di Lombok Timur, Kamis.

Ia menekankan kepada semua organisasi perangkat daerah (OPD) untuk mengejar target vaksinasi dengan membentuk dua tim yaitu tim percepatan vaksin dan sinkronisasi data manual dengan P-care.

Tim percepatan vaksinasi dipusatkan di kecamatan dengan capaian rendah seperti Kecamatan Masbagik, Wanasaba, Sakra Barat, dan Sakra Timur.

"Tim tersebut berasal dari ASN yang tidak sekadar memantau, melainkan menggerakkan masyarakat," katanya.

Dalam mempercepat target vaksinasi ini, Bupati juga menugaskan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) untuk mendorong peran aktif kepala desa melalui surat edaran, supaya bersama-sama dalam mendorong percepatan pengembangan untuk meningkatkan kekebalan tubuh warga dan mencegah penyebaran COVID-19.

"Semua kades harus berperan aktif untuk mendukung program vaksinasi ini," katanya.

Sementara itu Tim yang akan menangani sinkronisasi data manual dan data P-Care akan difokuskan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dengan dukungan Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian.

Secara keseluruhan vaksinasi di Lombok Timur dosis pertama mencapai 90 persen dan untuk dosis dua masih berada di angka 63 persen.

"Kondisi tersebut dipengaruhi capaian dosis dua lansia yang masih di angka 45,35 persen dan vaksinasi anak 6-11 tahun yang berada di 11,55 persen," katanya.

Oleh karena itu, semua pihak diminta untuk kembali menguatkan komitmen menanggulangi pandemi ini, dengan menggencarkan kembali vaksinasi.

"Kita sadari saat ini semakin rendahnya keinginan masyarakat untuk melakukan vaksinasi, sehingga dibutuhkan kreativitas melalui dorongan stimulus guna meningkatkan peran masyarakat," katanya.