Mataram (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menetapkan sistem buka tutup objek wisata pada hari perayaan Lebaran Ketupat yang menjadi tradisi masyarakat Suku Sasak, Senin (9/5).
Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Mataram Komisaris Polisi Bowo Tri Handoko di Mataram, Senin, menyampaikan bahwa pihaknya menerapkan sistem buka tutup dengan melihat daya tampung parkir kendaraan yang berada di kawasan objek wisata.
"Jadi, kendaraan-kendaraan yang tidak bisa masuk ke tempat wisata karena penuh, diarahkan menuju tempat wisata yang lain," kata Bowo.
Sebaliknya apabila pengunjung yang ada di objek wisata tersebut sudah tampak berkurang, ada kelonggaran lahan untuk parkir kendaraan, maka pihak kepolisian membolehkan pengunjung lain masuk.
Bowo pun memastikan penerapan sistem demikian, sangat efektif. Hal itu dilihatnya dari pergerakan arus kendaraan yang melintas di sekitar kawasan objek wisata.
"Karena itu, kita akan terus siaga memberlakukan sistem buka tutup," ujarnya.
Seperti pantauan salah satu objek wisata favorit warga untuk merayakan Lebaran Ketupat yakni di sepanjang pesisir pantai Jalur Lingkar Selatan, Kota Mataram yang berada dekat dengan Makam Loang Baloq.
Dari lokasi tersebut ada dua objek wisata yang menjadi pilihan warga untuk merayakan Lebaran Ketupat, yaitu Pantai Gading dan Pantai Loang Baloq.
Menurut pantauan kepolisian, jumlah pengunjung di salah satu kawasan objek wisata tersebut bisa mencapai ribuan orang. Kapasitas parkir kendaraan pun terbatas, dengan daya tampung 300 kendaraan.
"Maka itu, dengan kami memberlakukan sistem buka tutup ini terpantau tidak ada kemacetan yang terjadi sampai kondisi yang parah," ucap dia.