Dinas Pertanian Mataram siapkan sumur bor antisipasi kekeringan

id kekeringan,mataram,kecil

Dinas Pertanian Mataram siapkan sumur bor antisipasi kekeringan

Ilustrasi: lahan pertanian di Jalan Lingkar Selatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (Foto: ANTARA/HO)

Mataram (ANTARA) - Dinas Pertanian Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah menyiapkan sumur-sumur bor pada setiap kelompok tani di kota ini untuk mengantisipasi kekeringan sebagai dampak dari musim kemarau.

"Keberadaan bantuan sumur tersebut membantu petani memenuhi kebutuhan air sawah ketika terjadi puncak kemarau," kata kata Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram H Mutawalli di Mataram, Jumat.

Namun demikian, katanya, kondisi pengairan pertanian di Mataram sejauh ini masih baik bahkan saat puncak musim kemarau, sehingga potensi kekeringan pada lahan pertanian Mataram sangat kecil.

"Mataram berada di daerah hilir, jadi potensi kekeringan sangat kecil," katanya. 
 
Selama ini, katanya, ketika terjadi kemarau panjang lahan pertanian di Mataram khususnya di bagian utara yakni di kawasan Rembiga dan Sayang-Sayang masalahnya terjadi kekurangan air bukan kekeringan sebab berebut dengan air kolam perikanan budidaya.

Baca juga: Distan sosialisasikan penutupan Pasar Hewan Kota Mataram

Akan tetapi, masalah itu sudah diantisipasi dengan pemberian bantuan sumur bor terhadap kelompok-kelompok tani di kawasan tersebut. Bantuan sumur bor diberikan setiap tahun dengan sebanyak 8-10 titik per kelompok.

Sebelum terjadi pandemi COVID-19, kata Mutawalli, program bantuan sumur bor setiap tahun ada. Namun dua tahun ini sudah tidak ada karena kondisi keuangan pemerintah akibat pandemi.

"Tapi hingga saat ini petani masih dapat memanfaatkan sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air saat musim kemarau. Insya Allah, Mataram masih aman bencana kekeringan," katanya.

Sementara menyinggung tentang kondisi irigasi di Mataram, diakuinya, sebagian irigasi di Mataram tidak berfungsi karena adanya alih fungsi lahan dan aktivitas bangunan masyarakat yang menutup saluran dengan plat beton yang mengganggu saluran irigasi.

Namun demikian, hal itu belum mempengaruhi pengairan lahan pertanian karena skalanya keci dan menyebar atau tidak massal. 

"Perbaikan irigasi kita koordinasikan dengan Dinas PUPR, agar saluran irigasi dapat berfungsi kembali," katanya.