Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mendukung diterbitkannya Emergency Use Listing (EUL) Vaksin Merah Putih COVID-19 dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk kebutuhan ekspor.
"EUL Vaksin Merah Putih akan didaftarkan di WHO. Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan vaksin di Indonesia, tapi juga untuk kebutuhan ekspor," kata Kepala BPOM RI Penny K Lukito dalam acara Kick Off Uji Klinik Fase 3 Vaksin Merah Putih secara virtual yang diikuti dari YouTube UNAIR di Jakarta, Senin.
Penny mengatakan vaksin berplatform incativated virus atau virus yang dilumpuhkan itu akan diusulkan kepada Presiden RI Joko Widodo untuk diganti nama. Tujuannya, agar produk farmasi dalam negeri lebih dikenal di pasar global. "Dengan data dan nama yang baik, kita minta ke Presiden agar bisa diingat dengan baik saat diekspor ke negara lain," katanya.
Baca juga: Menko Luhut memastikan Indonesia produksi dua vaksin COVID pada 2022
Baca juga: Setahun pandemi, Menristek harapkan harga vaksin Merah Putih 5 dolar AS
Penny menyampaikan rasa bangga terhadap perkembangan Vaksin Merah Putih karya peneliti Universitas Airlangga (UNAIR) dan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia itu. Sejak penelitiannya dimulai pada 12 Mei 2020, Vaksin Merah Putih telah melalui tahap 1 dan 2 uji klinis, dan berlanjut pada tahap akhir penelitian mulai hari ini hingga dua bulan ke depan untuk memperoleh Emergency Use Authorization (EUA) BPOM RI. Tahap uji akhir tersebut melibatkan 4.005 subjek untuk memastikan efikasi dan memonitor keamanan vaksin sebelum nantinya akan digunakan secara massal.
Berita Terkait
InaVac bukti kolaborasi kemandirian farmasi nasional
Selasa, 30 Mei 2023 21:01
Menko Luhut memastikan Indonesia produksi dua vaksin COVID pada 2022
Selasa, 24 Agustus 2021 13:04
Setahun pandemi, Menristek harapkan harga vaksin Merah Putih 5 dolar AS
Selasa, 2 Maret 2021 15:23
LPEI harus dukung UMKM di tengah China yang oversupply
Selasa, 19 November 2024 19:07
Shopee komitmen berdayakan UMKM melalui kampus
Selasa, 19 November 2024 17:32
KKP ungkap produk akuakultur Indonesia bersaing secara global
Selasa, 19 November 2024 5:26
BPS: Nilai ekspor NTB capai 105,10 juta dolar AS pada Oktober 2024
Jumat, 15 November 2024 16:45
Petani Lombok Barat minta pemerintah bantu bibit vanili tahan penyakit
Rabu, 13 November 2024 17:45