Jakarta (ANTARA) - Koordinator Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) Wiku Adisasmito menyatakan pemerintah melakukan pengetatan lalu lintas hewan dan produk segar hewan untuk menyukseskan puncak Presidensi G20 bulan November mendatang.
“Upaya pengetatan lalu lintas hewan dan produknya untuk ke luar dan masuk dari dan ke Bali, ditujukan dalam rangka mempersiapkan Bali sebagai tempat penyelenggaraan puncak acara Presidensi G20 Indonesia tahun 2022,” kata Wiku dalam Konferensi Pers Perkembangan Penanganan PMK per 20 September 2022 di Jakarta, Selasa.
Wiku menyebutkan beberapa aturan terkait lalu lintas keluar masuknya hewan beserta produk-produk hewan yakni dilarang melalulintaskan seluruh jenis hewan yang rentan akan penyakit PMK dari dan ke kabupaten/kota atau pulau di Bali, kecuali babi yang diizinkan keluar dari Provinsi Bali.
Terdapat pula penyesuaian ketentuan yaitu penghapusan kewajiban vaksinasi bagi babi yang akan dilalulintaskan. Terkait dengan produk segar hewan, komoditi yang diizinkan masuk ke Bali adalah produk daging premium yang sesuai dengan ketentuan.
Selain upaya pengetatan lalu lintas hewan dan produk segar, upaya percepatan vaksinasi dan testing serta peningkatan tingkat pengamanan biosecurity juga telah dilaksanakan oleh seluruh komponen pemerintah Satgas PMK dan masyarakat Bali.
Wiku menambahkan, pemerintah turut mengupayakan percepatan vaksinasi PMK dengan menargetkan herd immunity terbentuk 80 persen dari populasi tervaksinasi lengkap di akhir bulan Oktober 2022.
“Serta surveilans yang akan dilakukan secara rutin, menjadi upaya kita bersama untuk menyukseskan puncak acara G20 yang aman dari PMK. Kegiatan percepatan yang telah berlangsung di Bali ini, diharapkan dapat menjadi contoh bagi provinsi-provinsi lain di Indonesia,” katanya.
Menurutnya sejak wabah PMK muncul kembali di Indonesia, pemerintah telah mencetuskan program vaksinasi hewan rentan PMK sebagai upaya proteksi pada seluruh hewan ternak yang ada.
Di mana sampai hari ini pun, kata Wiku, pemerintah masih mengoptimalkan pemberian vaksin pada sapi dan kerbau kecuali yang berada di Provinsi Bali. Diharapkan kekebalan dapat terbentuk setidaknya 80 persen dari populasi yang sesuai dengan anjuran Badan Kesehatan Hewan Dunia (WOAH).
Baca juga: Pedoman 'Isobar' kunci jadi pemimpin unggul masa depan
Baca juga: 150 peternak sapi terimbas PMK di Bali dapat Rp10 juta
Wiku mengatakan sebagai satu upaya menyukseskan puncak acara Presidensi G20 di Bali, vaksin yang kini telah didistribusikan ke hewan rentan PMK adalah jenis Aftopor yang berasal dari Prancis. Indonesia juga sudah menerima bantuan vaksin monovalent dengan jenis Aftogen Oleo sebanyak satu juta dosis dari Pemerintah Australia.
Wiku turut menyatakan penanganan PMK yang melibatkan berbagai komponen pentahelix seperti medik veteriner dan TNI/Polri, dapat membuat penanganan PMK di Indonesia menjadi lebih cepat, tepat dan terukur.