Kaltara minta rute penerbangan Tarakan-Tawau kembali dibuka

id Pemprov

Kaltara minta rute penerbangan Tarakan-Tawau kembali dibuka

Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang saat audiensi dengan Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi yang berlangsung di Ruang Pertemuan Kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di Jakarta, Rabu (30/11). ANTARA/HO-DKISP Provinsi Kaltara.

Tarakan (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal Arifin Paliwang meminta rute penerbangan Tawau Sabah, Malaysia, menuju Tarakan kembali dibuka guna menggerakkan kembali sejumlah sektor ekonomi di wilayah Kaltara dan Sabah.

“Mengingat pandemi COVID-19 telah dapat dikendalikan, maskapai yang biasanya beroperasi tiga kali dalam seminggu, diharapkan bisa kembali aktif,” kata Zainal dalam keterangan tertulis di Tarakan, Rabu.

Hal tersebut disampaikan saat melakukan audiensi dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi yang berlangsung di Jakarta, Rabu (30/11). Gubernur didampingi Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltara,Andi Nasuha dan Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Kaltara Jaini. Sementara Menhub didampingi Dirjen Perhubungan Laut Arif Toha, Direktur ASDP Junaidi, Direktur Navigasi Hengky, dan Direktur Angkutan Udara Putu Cahyadi

Gubernur mengungkapkan aktivasi kembali rute penerbangan dan pelayaran rute Tarakan-Tawau dilakukan sebagai upaya peningkatan pembangunan kawasan perbatasan, sesuai dengan program kerja pada Forum Sosial Ekonomi Malaysia-Indonesia (Sosek Malindo) pada tiga bidang ykni kerja sama sosial dan budaya, ekonomi, perdagangan dan perhubungan, serta kerjasama keamanan dan perbatasan.

Kondisi saat ini rute Tarakan-Tawau hanya melayani pengiriman hasil laut melalui jalur pelayaran. Namun pengiriman menurun dikarenakan biaya kargo naik. “Kita mau terbukanya pengiriman kargo melalui jalur udara. Ini juga menghindari adanya petani kepiting bakau yang melalui jalur tidak resmi dalam menyalurkan barang ekspor ke wilayah Tawau,” katanya.

Di hadapan Menhub Budi Karya, Gubernur Zainal juga meminta agar rute dan frekuensi penerbangan dari Tanjung Selor keluar Kaltara ditambah. “Hal ini agar masyarakat Kaltara memiliki banyak pilihan waktu untuk keluar dan masuk Kaltara,” terangnya.

Baca juga: Gubernur Kaltara peroleh penghargaan the people of the year
Baca juga: Menurunkan kemiskinan di Kaltara ditanggulangi bersama


Sementara terkait dengan hibah atau pinjam pakai Kapal Rade, Gubernur mengungkapkan bahwa pada intinya Kaltara siap menerima, dimana Kapal Rade nantinya, akan dioperasikan untuk melayani Daerah 3TP (Terpencil, Terluar, Tertinggal dan Pedalaman).  “Intinya kita siap, prosesnya sendiri lagi penyusunan kajian operasional Kapal Rede di wilayah Provinsi Kaltara,” kata Zainal.