MENTERI PDT: 6,7 JUTA HEKTARE LAHAN DITELANTARKAN

id

     Mataram, 27/3 (Antara) - Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faisal Zaini mengatakan, sekitar 6,7 juta hektare lahan di berbagai daerah ditelantarkan atau belum dimanfaatkan secara optimal.

     "Setelah saya lakukan harmonisasi data dengan kepala BPN (Badan Pertanahan Nasional) ternyata lebih dari yang saya perkirakan, yaitu ada sekitar 6,7 juta hektare lahan tidur yang belum dioptimalkan dengan baik," kata Helmy pada pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) NTB 2014, yang digelar di Mataram, Rabu.

     Musrenbang terkait penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi NTB 2014 yang digelar di aula Hotel Lombok Raya Mataram itu, juga dihadiri Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Wakil Kepala Bappenas Lukita Dinarsyah Tuwo.

     Staf Ahli Bidang Kependudukan Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) Bidang Kependudukan Nanag Komara, dan sejumlah pejabat dari kementerian terkait lainnya, juga hadir dalam pembukaan Musrenbang NTB itu.

     Para pejabat dari berbagai kementerian itu, juga akan memaparkan materi terkait perencanaan pembangunan nasional sesuai bidang masing-masing.

     Dari unsur pemerintah daerah, selain Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi, juga dihadiri bupati/wakil bupati, dan wali kota/wakil walikota Se-NTB. 

     Helmy mengatakan, awalnya ia menghitung secara acak luas lahan tidur di berbagai daerah terutama yang pernah dikunjunginya.

     Menurut dia, kalau 100 kabupaten saja yang miliki masing-masing 30 hektare lahan tidur berarti ada tiga juta hektare lahan tidur, dan jumlah itu tergolong banyak, sehingga data perkiraan itu diharmonisasi dengan data BPN.

     "Ternyata cukup banyak lahan tidur itu, yang semestinya dapat dioptimalkan untuk tanam jagung atau komoditi lainnya, seperti yang saya lihat di Kabupaten Dompu, NTB," ujarnya.

     Pada 20 Maret 2013, Menteri PDT Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II itu ikut panen jagung perdana di Desa Tapopo, Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu, Pulau Sumbawa, NTB.

     Jagung yang dipanen Menteri PDT dan rombongan itu merupakan bagian dari seribuan hektare lahan jagung hibrida yang akan segera dipanen di wilayah Kabupaten Dompu.

     Seribuan hektare lahan jagung itu merupakan bagian dari 25 ribu hektare jagung pada musim tanam awal 2013 di Kabupaten Dompu. 

     Helmy mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Dompu yang dianggap sukses mendorong peningkatan produksi jagung melalui perluasan areal tanam memanfaatkan lahan tidur di daerah itu. Semula hanya 5.000 hektare, sekarang sudah mencapai 25 ribu hektare.

     Produksi jagung di Kabupaten Dompu yang sebelumnya hanya 20 ribu ton, kini sudah mencapai 274 ribu ton, sehingga tergolong daerah sentra produksi jagung di NTB, dan menjadi salah satu daerah andalan produksi jagung nasional.

     "Saya kira kalau daerah lain juga seperti Dompu, akan sangat bagus, karena lahan-lahan yang belum dioptimalkan masih dapat dioptimalkan, antara lain untuk pengembangan lahan jagung," ujarnya.

     Helmy beranggapan bahwa lahan tidur seluas 6,7 hektare itu tergolong sangat luas jika dibandingkan dengan luas lahan di negara lain, seperti di Singapura.

     Karena itu, Kementerian PDT terus berupaya mendorong optimalisasi lahan di berbagai daerah di Indonesia, agar daerah itu berkembang ke arah yang lebih baik, hingga mampu menghasilkan kemampuan fiskal yang memadai. (*)