Dispar mengusulkan Rp1 miliar untuk tata bekas Bandara Selaparang

id tata bekas Bandara Selaparang,Bandara selaparang untuk UMKM,Anggaran tata bandara selaparang,Mataram

Dispar mengusulkan Rp1 miliar untuk tata bekas Bandara Selaparang

Sejumlah kendaraan melintas di bagian depan areal bekas Bandara Selaparang Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, segera direvitalisasi. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, akan mengusulkan anggaran Rp1 miliar untuk penataan bagian depan bekas Bandara Selaparang Rembiga menjadi kawasan bazar pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).

"Anggaran tersebut akan kita usulkan melalui APBD Perubahan 2023, karena kepastian pemanfaatan bekas Bandara Selaparang baru awal tahun ini," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Jumat.

Usulan anggaran penataan kawasan bekas Bandara Selaparang itu, sebagai tindak lanjut dari komitmen PT Angkasa Pura dengan jajaran Pemerintah Kota Mataram, dan akan menghidupkan kembali kawasan bekas bandara tersebut agar keberadaan bisa dimanfaatkan secara optimal dan tidak terbengkalai.

Terkait dengan itu, anggaran sebesar Rp1 miliar itu direncanakan untuk penataan gedung secara permanen yakni pada ruang bekas kedatangan dan keberangkatan.

"Ruangan tersebut akan kita renovasi menjadi pusat bazar UMKM, termasuk fasilitas toilet dan lainnya. Jadi pengunjung yang datang bisa langsung belanja di bazar tersebut," katanya.

Menurutnya, jika bekas Bandara Selaparang tersebut sudah direvitalisasi maka untuk tahap pertama pelaku UMKM yang akan diakomodasi sekitar 30 UMKM, baik itu UMKM hasil olahan, garmen, maupun kriya.

"Jumlah pelaku UMKM ini bisa saja bertambah sesuai kondisi, sebab areal tersebut cukup luas," katanya.

Dikatakan, kegiatan renovasi bekas Bandara Selaparang tersebut akan dilakukan setelah adanya MoU antara Pemerintah Kota Mataram dengan PT Angkasa Pura Property yang dijadwalkan bulan Januari 2023.

Apabila sudah ada MoU, lanjutnya, Dispar akan bekerja sama dengan Dinas Perdagangan dan Dinas Perindustrian Koperasi dan UMK Kota Mataram untuk menyiapkan bazar UMKM sementara pada bagian depan areal parkir.

Misalnya, Dinas Perdagangan menyiapkan tenda, sedangkan Dinas Perindustrian menyiapkan meja kursi dan perlengkapan lainnya.

"Untuk sementara UMKM bisa menjual hasil produk mereka di areal tersebut, sambil menunggu persetujuan anggaran untuk renovasi permanen di bagian dalam bekas bandara," katanya.