Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat mengimbau warga pesisir untuk mewaspadai potensi banjir rob, karena adanya fenomena super new moon atau fase bulan baru yang bersamaan dengan perigee (jarak terdekat bulan dan bumi) pada 21 Januari 2023.
"Kondisi itu menurut BMKG berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum, dan itu berpotensi terjadi di beberapa pesisir wilayah di Indonesia, termasuk Nusa Tenggara Barat (NTB)," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Kamis.
Khusus di wilayah pesisir NTB, katanya, sejauh ini pihaknya belum tahu persis apakah pesisir pantai Kota Mataram termasuk atau tidak. Kendati demikian, langkah antisipasi sudah dilakukan sejak BMKG mengeluarkan rilis potensi banjir rob pada 16 Januari 2023.
"Terdampak atau tidak, kita harus tetap waspada," katanya.
Karena itu, lanjutnya, pantauan, pengawasan, dan imbauan bagi warga pesisir terus dilakukan agar masyarakat waspada terhadap prediksi BMKG, bila perlu sementara pindah ke rumah keluarga terdekat untuk mengurangi risiko.
Selain itu, BPBD juga akan melakukan persiapan ketika apa yang diprediksi BMKG terjadi cuaca ekstrem dan warga perlu dievakuasi.
"Sejauh pantauan kami saat ini, kondisi pesisir di Kota Mataram masih landai dan nelayan ada beberapa yang melaut memanfaatkan situasi ini. Untuk masalah cuaca ini nelayan lebih paham," katanya.
Menyinggung pembuatan posko, Mahfuddin mengatakan di kawasan pesisir belum ada posko bencana, namun BPBD mengoptimalkan pengawasan melalui kegiatan patroli.
"Setiap hari petugas kami patroli di sepanjang sembilan kilometer pesisir pantai, dan aliran sungai untuk memastikan kondisi kawasan potensi bencana aman," katanya.