Lombok Barat, (Antara)- Dua rumah penduduk di Dusun Lembar, Desa Lembar Selatan, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Kamis pagi tertimbun tanah longsor yang berasal dari bagian tebing setinggi kurang lebih 20 meter yang menjulang di daerah tersebut.
Material longsoran yang terdiri atas bongkahan tanah dan bebatuan itu juga melukai dua korban penghuni rumah, yakni Inaq Sahda (60) dan cucunya Adianul Qolbi (6), demikian Antara melaporkan dari tempat kejadian.
Menurut beberapa warga setempat, bencana longsor pagi itu sekitar pukul 06.30 Wita, terjadi setelah hujan deras secara terus-menerus mengguyur daerah tersebut sejak dua hari ini, ditambah kawasan pemukiman warga yang berada di kemiringan, arealnya tergolong cukup labil.
Handoko, relawan Radio Antar-Penduduk Indonesia (RAPI) NTB yang turun ke lokasi kejadian menyebutkan, dua rumah yang tertimbun longsor tersebut milik Roziun dan Muslimin.
Rumah Roziun yang merupakan bangunan permanen, mengalami kerusakan paling parah, karena sekitar 50 persen bagiannya terkubur material longsor, hingga sebagian temboknya ambruk.
Sedangkan rumah Muslimin yang merupakan bangunan semi permanen terbuat dari bambu dan kayu, mengalami kerusakan bagian dindingnya setelah `dihantam` bebatuan.
Bersamaan dengan itu, bebatuan juga menghantam korban Inaq Sahda dan Adianul Qoldi, hingga keduanya mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuhnya.
"Adianul Qoldi mengalami luka serius di bagian pipi kiri hingga harus dijahit, sedangkan Inaq Sahda luka-luka di bagian tangan dan kakinya, serta memar di hampir sekujur tubuhnya," kata Handoko, menjelaskan.
Akibat kejadian itu, lanjut dia, kedua korban harus dilarikan ke RSUD Gerung untuk mendapatkan perawatan.
Sementara itu, tutur Handoko, kondisi di sekitar lokasi kejadian masih mengkhawatirkan. "Masih ada pergerakan tanah di sekitar tempat kejadian. Warga sekitar menjadi khawatir karena hujan tak jua kunjung berhenti. Warga cemas akan terjadi longsor susulan," ujarnya.
Handoko menyatakan, di sekitar tempat kejadian, ada sekitar 10 rumah yang dihuni warga Desa Lembar Selatan. "Penghuni rumah kini terpaksa harus mengungsi ke kampung tetangga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.