Jakarta (ANTARA) - Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) wilayah Sumatera Utara berkolaborasi dengan PT Okta Sejahtera Insani menggelar seminar dan workshop perumahsakitan ke-13 serta Medan Hospital Expo ke-11 di Medan pada 22 hingga 24 Februari 2023.
Acara yang mempertemukan rumah sakit dengan berbagai industri kesehatan tersebut, salah satunya, bertujuan untuk menggenjot wisata medis selain menyongsong transformasi di bidang kesehatan, kata Ketua PERSI Wilayah Sumatera Utara dr Syaiful M Sitompul MKes dalam keterangannya pada Sabtu.
Sementara itu, Yudha Imam Sutedja, direktur marketing & finance PT Okta Sejahtera Insani mengaku optimistis pameran ini dapat menjadi pendorong tumbuh kembangnya industri alat kesehatan sekaligus memenuhi kebutuhan rumah sakit untuk memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat.
"Selain itu, expo ini juga diharapkan mendorong masyarakat agar lebih peduli mengenai kesehatan diri dan keluarga. Banyak penyakit yang bisa dikurangi dampaknya atau bahkan dihindari apabila dideteksi sejak dini, sejumlah peranti cek kesehatan mandiri itu disediakan dalam pameran ini," katanya.
Baca juga: Open to hiring local, foreign workers at Sanur SEZ Hospital
Baca juga: Biak regional hospital readied as stroke, heart referral center
Medan Hospital Expo diikuti 46 perusahaan yang menempati 56 booth. Peserta merupakan industri alat kesehatan yang dibutuhkan RS serta keperluan pribadi di rumah, serta RS di wilayah Sumatera Utara.
"Medan Hospital Expo pertama kali diadakan kembali pascapandemi COVID-19, dan jika dibandingkan dengan acara terakhir sebelum pandemi, jumlah perusahaan yang berpartisipasi lebih banyak. Terlihat antusiasme perusahaan untuk memperkenalkan produk -produknya kepada calon user, mereka berasal dari dalam dan luar negeri," kata Yudha.
Peralatan kesehatan terkini yang dipamerkan, kata Yudha, sangat beragam, mulai peralatan diagnosa, baju seragam RS, alat emergensi, alat diagnosa pribadi seperti cek gula darah, termometer, sampai alat-alat pendukung lainnya seperti mesin laundry, sistem informasi digital RS, serta peralatan kamar dan tempat tidur pasien.
Pameran diharapkan mampu menyedot sekitar 2.500 pengunjung, utamanya adalah para pelaku layanan fasilitas kesehatan, baik itu yang mengikuti rangkaian seminar dan workshop Perumahsakitan yang diselenggarakan PERSI Wilayah Sumatera Utara maupun yang datang hanya untuk pameran, serta tentunya masyarakat umum.
Menurut Yudha, untuk transaksi atau penjualan tidak dapat diukur dari hanya saat pameran berlangsung saja, karena transaksi justru lebih banyak terjadi setelahnya. Intinya, pameran ini adalah fasilitas yang mempertemukan penyedia alat-alat kebutuhan RS dengan konsumennya sekaligus menyediakan informasi produksi teknologi terkini.
"Kami memang menyasar kalangan perumahsakitan di Medan serta Sumatera Utara. Pameran ini kami harapkan juga bisa menjadi pusat pameran alat-alat kesehatan dan kebutuhan RS di wilayah Indonesia bagian barat, terutama Pulau Sumatera."
Berita Terkait
KEK Sanur Bali diharapkan menjadi akselerator peningkatan ekonomi Indonesia
Rabu, 17 Januari 2024 6:07
Konferensi konsil kedokteran internasional dukung wisata medis
Selasa, 8 November 2022 19:46
Wagub Bali sebut wisata kesehatan model pariwisata berkelanjutan
Rabu, 19 Oktober 2022 21:19
Sebanyak 14 rumah sakit dan tiga klinik Bali layani wisata medis
Selasa, 27 September 2022 20:14
Kemenparekraf menilai potensi wisata medis NTB besar
Rabu, 23 Desember 2020 6:27
NTB luncurkan wisata medis pertama di Indonesia
Minggu, 15 Desember 2019 0:11
Potensi pengembangan wisata medis terbuka di Lombok
Kamis, 21 Februari 2019 12:16
RSUD-Persi NTB menggelar Lombok "Hospital Expo"
Kamis, 25 April 2024 17:43