Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota Denpasar meraih penghargaan sebagai daerah dengan prevalensi angka stunting terendah di Pulau Dewata dari Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Bali. Kepala Dinas P3AP2KB Kota Denpasar, di Denpasar, Kamis, I Gusti Agung Sri Wetrawati mengatakan keberhasilan Kota Denpasar ini tak terlepas dari kerja keras Tim Konvergensi Stunting dan Tim Pendamping Keluarga di Kota Denpasar.
Kota Denpasar tercatat prevalensi angka stuntingnya sebesar 5,5 persen berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, setelah tahun sebelumnya berada di angka 9,0 persen.
Penghargaan oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Bali diserahkan Sekda Bali Dewa Made Indra mewakili Wakil Gubernur Bali yang juga Ketua TPPS Provinsi Bali diterima oleh Kepala Dinas P3AP2KB Kota Denpasar Gusti Agung Sri Wetrawati.
Sri Wetrawati mengatakan Tim Konvergensi Stunting ini melibatkan jajaran lintas organisasi perangkat daerah, Tim Penggerak PKK dan juga pelibatan unsur swasta melalui program CSR dengan program prioritas yang memfokuskan pada tujuan penurunan prevalensi angka stunting. "Program prioritas yang dimaksud antara lain meliputi program edukasi pengasuhan 1.000 Hari Pertama Kelahiran (HPK) bagi ibu hamil dan keluarga oleh Dinas P3AP2KB, serta peningkatan fasilitas posyandu dan pemberian makan tambahan yang dimotori TP PKK berkolaborasi dengan Dinas PMD dan Dinas Kesehatan," ujarnya.
Selain itu, Dinas PUPR juga dilibatkan dalam pembangunan sanitasi serta air bersih bagi warga. Ada juga Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program BLT dari Dinas Sosial, dan pembinaan masyarakat tentang penganekaragaman dan pemanfaatan sumber daya lokal.
Baca juga: YBM PLN NTB membantu pengentasan stunting dengan bantuan dari zakat
Baca juga: Kasad TNI berikan paket nutrisi anak stunting di NTB
Sementara program edukasi pencegahan stunting bagi anak anak PAUD diberikan oleh Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dikpora)"Berdasarkan hasil Rembuk Stunting tahun 2023 ini, penurunan prevalensi angka stunting ini juga masih melibatkan Tim Konvergensi multisektor," katanya.
Hal ini dilakukan agar angka stunting di Kota Denpasar semakin bisa ditekan sehingga nantinya dapat lahir generasi emas berkualitas di Kota Denpasar. Tampak hadir pula dalam acara tersebut Deputi ADPIN BKKBN Sukaryo Teguh Santoso dan juga Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali dr Ni Luh Gede Sukardiasih.
Berita Terkait
Denpasar usulkan Ranperda perlindungan Ogoh-ogoh
Selasa, 19 November 2024 4:24
Denpasar Food Expo tampilkan kekayaan gastronomi
Selasa, 5 November 2024 5:35
Denpasar serahkan 43 unit motor cikar penanganan sampah
Senin, 23 September 2024 20:53
Badung bantu pelestarian adat di Denpasar dengan BKK
Minggu, 22 September 2024 18:56
Denpasar bersih-bersih di Kawasan Pantai Mertasari Sanur
Sabtu, 21 September 2024 6:03
Perang Puputan Badung inspirasi wujudkan kemakmuran
Sabtu, 21 September 2024 5:22
Menhub Budi Karya serahkan jaket pelampung kepada nelayan di Denpasar
Rabu, 18 September 2024 7:50
Denpasar naikkan BKK setiap desa adat jadi Rp100 juta
Senin, 2 September 2024 20:15