Mataram (ANTARA) - Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfotik) Nusa Tenggara Barat mengajak masyarakat dan semua pihak di wilayah itu untuk bersama-sama memerangi hoaks di media sosial.
Kepala Dinas (Kadis) Kominfotik NTB, Najamuddin mengatakan masih ada persepsi masyarakat secara umum bahwa pembangunan bangsa dan daerah hanya menjadi peran pemerintah saja. Padahal semua pihak adalah subjek dan objek pembangunan.
"Tugas pemerintahan, pelayanan dan kemasyarakatan di era ini harus dilakukan secara sinergi dan kolaborasi. Termasuk memerangi hoaks, fake news, hate speech di media sosial menjadi tanggung jawab dan peran kolaborasi bersama semua elemen bangsa," ujarnya dalam kegiatan advokasi dan koordinasi dengan pemangku kepentingan dan masyarakat untuk penguatan deteksi dan memerangi hoaks terkait isu kesehatan di tujuh kota di Indonesia di Mataram, Kamis.
Ia menyebutkan, dalam teori ada tiga domain yang berperan agar negara dan pemerintahan dan masyarakat maju yakni pemerintah, dunia usaha dan masyarakat. "Masyarakat ini direpresentasikan oleh komunitas, NGO ( non governmental organization) dan kelompok-kelompok pemerhati berbagai persoalan bangsa," ujarnya.
Ia mengingatkan, bahwa tiga unsur ini harus berperan. Karena itu melalui kegiatan itu setidaknya telah meringankan tugas pemerintah. "Semua unsur harus memiliki komitmen dan berkewajiban untuk mengentaskan kemiskinan, pendidikan yang masih rendah sampai dengan urusan berita bohong atau hoaks," terang Najamuddin.
Menurutnya, sosialisasi, edukasi dan penyebaran informasi masif oleh Dinas Kominfotik NTB terkait pencegahan dan penanggulangan informasi hoaks ini sudah dilakukan dan terus berkelanjutan.
Ia mencontohkan, salah satu bukti nyatanya itu sangat erat kaitannya dengan kesehatan yakni keterlibatan Dinas Kominfotik NTB dengan membuat Aplikasi Corona pada saat COVID-19 dengan melibatkan seluruh pihak yang ada.
Baca juga: Tangkal hoaks, Lumajang apresiasi KIM sebarkan informasi
Baca juga: Wagub NTB mengajak warga lawan penyebaran berita hoaks tentang COVID-19
Ia juga menyebut contoh lain seperti menyebar-nya berita hoaks di tahun 2019, di mana akan terjadi gempa besar di selatan Lombok. Tentu saja dengan berita hoaks tersebut berdampak negatif bagi pada seluruh aktivitas keseharian masyarakat bahkan melumpuhkan roda perekonomian masyarakat.
"Karena itu kami mengajak kita semua untuk tetap berjuang dan menjadi yang terdepan dalam melawan dan memerangi hoaks ini. Karena jangan sampai NTB ini rugi karena persoalan berita hoaks yang menyesatkan dan merugikan semua pihak," katanya.
Berita Terkait
Bawaslu NTB ajak media massa tangkal hoaks jelang pilkada serentak
Minggu, 24 Maret 2024 21:23
Bawaslu NTB ajak media massa tangkal hoaks Pemilu
Sabtu, 3 Februari 2024 23:05
NTB ingatkan caleg tak kampanye hoaks dan SARA
Kamis, 21 September 2023 8:59
Bawaslu NTB ingatkan caleg tak kampanye hoaks dan SARA
Rabu, 20 September 2023 19:19
Ganjar ajak warga NTB jangan buat berita hoaks
Minggu, 18 Juni 2023 18:37
Polda NTB imbau warga antisipasi informasi hoaks di Pemilu 2024
Rabu, 24 Mei 2023 14:03
Bawaslu NTB mengajak media perangi hoaks-politisasi SARA di Pemilu 2024
Senin, 24 April 2023 18:11
Kapolda NTB: Sebar hoaks penculikan anak terancam 10 tahun penjara
Jumat, 3 Februari 2023 12:51