Malang, Jatim (ANTARA) - Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggandeng Asia University Taiwan untuk melakukan kajian terhadap kesehatan mental melalui diskusi guna mencari solusi komprehensif.
"Kesehatan mental menjadi isu besar yang sering digaungkan. Apalagi, dengan maraknya fenomena depresi yang tidak jarang berujung pada percobaan bunuh diri. Oleh karenanya, kami melakukan kajian bersama Asia University Taiwan untuk mencari solusi terbaik," kata Koordinator Program Kajian Kesehatan Mental UMM, Sakinah Nur Rokhmah, S.Psi., M.Sc dalam taklimat media yang diterima di Malang, Jawa Timur, Jumat.
Ia mengatakan kajian kesehatan mental bersama Asia University Taiwan tersebut berlangsung selama satu bulan, mulai 4 Juli hingga awal Agustus 2023. Harapannya, dengan waktu yang cukup panjang, akan muncul solusi-solusi inovatif dari para peserta diskusi.
Selain membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan eksposur internasional, agenda ini juga memberikan pemahaman yang lebih komprehensif terkait kesehatan mental. Ada belasan mahasiswa yang turut serta dan fokus mengkaji, termasuk 12 mahasiswa Taiwan. Mereka akan mengunjungi beberapa lokasi untuk melihat langsung kondisi mental masyarakat, baik di industri, komunitas, lembaga pendidikan, dan lainnya.
“Para peserta tidak hanya ikut outing dan short course saja, tapi juga turut serta dalam pembelajaran melalui magang di berbagai mitra kami. Misalnya, di lembaga pendidikan seperti SMP Inovasi dan SMP Muhammadiyah 2 Malang," kata perempuan yang akrab disapa Nina tersebut.
Dengan begitu, lanjutnya, diharapkan akan muncul hasil penelitian dan terobosan terbaru. Hasil itu tentu akan memberikan kontribusi positif dalam pengembangan pemahaman kesehatan mental. "Ujungnya ada di bulan Agustus. Setelah teman-teman magang, mereka diminta menulis scientific article. Jadi, karya mereka akan kami publikasikan dan akan dihadirkan pada konferensi ilmiah psikologi berskala internasional sebagai rangkaian dari Dies Natalis ke-37 Fakultas Psikologi UMM," tambahnya.
Pihaknya berharap program ini bisa mendorong mahasiswa untuk peduli dengan kesehatan mental. Para peserta bisa membantu dalam mengatasi persoalan kesehatan mental yang saat ini sedang banyak dirasakan oleh anak muda.
Baca juga: Polda Metro Jaya gunakan metode "CSI"
Baca juga: Hasil survei UI ungkap polarisasi politik fakta terjadi di Indonesia
"Saat ini masih banyak orang yang berjuang dengan keadaan mental yang tidak stabil. Semoga program ini dapat bermanfaat, baik bagi individu yang bersangkutan maupun bagi khazanah ilmu psikologi itu sendiri," demikian Sakinah Nur Rokhmah.
Berita Terkait
Stop ukur kebahagiaan berdasarkan standar orang lain
Senin, 29 April 2024 6:39
UGM pastikan perhatikan kesehatan mental calon dokter spesialis
Kamis, 18 April 2024 5:26
Hindari kegiatan minim gerak agar mental sehat usai libur Lebaran
Rabu, 17 April 2024 8:29
Berikut kiat tekan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres
Selasa, 16 April 2024 8:01
Berikut gejala gangguan mental pada ibu seusai melahirkan
Senin, 18 Maret 2024 16:41
Ini manfaat membereskan barang bagi kesehatan mental
Sabtu, 16 Maret 2024 9:30
Caleg perlu hati-hati, Gangguan mental pascapemilu perparah kondisi kesehatan
Rabu, 14 Februari 2024 8:11
Capres Ganjar "live" TikTok tanya kesehatan mental kepada anak muda
Sabtu, 6 Januari 2024 9:55