Mataram (ANTARA) - Kepolisian Resor Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat mengamankan lokasi puluhan pipa yang menjadi barang kebutuhan pelaksanaan proyek instalasi pengolahan air (IPA) dan jaringan distribusi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pantai Selatan terbakar.
"TKP (tempat kejadian perkara) sudah diamankan, teman-teman intelijen, reskrim, dan polsek sudah di sana untuk mengamankan. Sekarang lokasi status quo," kata Kepala Satreskrim Polres Lombok Timur AKP I Made Dharma Yulia Putra melalui sambungan telepon dari Mataram, Kamis.
Dia mengatakan kegiatan pengamanan lokasi ini bagian dari upaya kepolisian menelusuri adanya dugaan pembakaran pipa oleh orang tidak dikenal tersebut.
Selain pengamanan lokasi, Dharma menyampaikan bahwa pihaknya kini mengamankan tiga orang. Pengamanan ini bagian dari permintaan keterangan untuk menelusuri penyebab pembakaran tersebut.
"Jadi, baru diamankan tiga orang sebagai saksi, mau diinterogasi dahulu, mau didalami dahulu keterangannya," ujar dia.
Dengan menyatakan hal demikian, Dharma menegaskan bahwa persoalan ini masih dalam proses penyelidikan kepolisian.
"Yang pasti terkait adanya kejadian ini kami masih melakukan pendalaman. Nanti kalau sudah ada titik terang, akan kami sampaikan," ucapnya.
Pipa proyek SPAM Pantai Selatan ini terbakar sekitar pukul 10.30 Wita. Lokasi kejadian berada di wilayah Borok Lelet, Desa Lendang Nangka Utara, Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur.
Baca juga: Pemkot Mataram meminta proyek galian pipa PDAM selesai sebelum WSBK
Baca juga: Pertagas berikan santunan di area Proyek Pipa Gas Senipah-Balikpapan
Dari hasil pemeriksaan di lapangan, kepolisian mencatat ada sebanyak 36 pipa berukuran 10 inch terbakar. Posisi puluhan pipa yang menumpuk dalam satu titik lokasi ini berada di bawah jembatan seberang sungai.
Proyek SPAM Pantai Selatan ini menelan anggaran Rp151 miliar. Anggaran berasal dari dukungan Bank Dunia. Sebelumnya pemerintah menargetkan proyek untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kabupaten Lombok wilayah selatan ini tuntas pada akhir tahun 2023.