Pelatih klub bola basket Pelita Jaya Jakarta Johannis Winar mengatakan timnya masih harus merapikan sistem permainan, meskipun telah meraih tiga kemenangan beruntun dalam putaran pertama Kualifikasi Basketball Champions League (BCL) Asia 2024.
Ia membeberkan, perpaduan pemain lokal dan asing di dalam timnya sudah baik, tetapi permainan menyeluruh dari semua pemain tetap harus ditingkatkan melalui pengasahan visi dan misi bermain.
"Secara sistem masih banyak hal yang harus dirapikan, baik ofensif maupun defensif," kata Johannis kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu.
Lebih lanjut dia membeberkan, untuk mengasah visi bermain secara tim, dibutuhkan waktu dan konsistensi permainan secara komprehensif, sehingga setiap pemain menyadari tentang peran dan fungsinya masing-masing saat bertanding.
Pria yang kerap disapa Ahang itu mengapresiasi kolaborasi permainan yang apik antara Andakara Prastawa, Reza Guntara dengan Justin Brownlee dan JaQuori McLaughlin. Perpaduan pemain lokal dan asing itu contoh yang baik, sehingga bisa mengangkat performa tim secara keseluruhan.
"Penampilan tim terangkat karena kolaborasi pemain lokal dan asing yang bagus," ujar dia.
Terkait Basketball Champions League (BCL) Asia 2024, Pelita Jaya Jakarta bersama Prawira Harum Bandung mewakili Indonesia dalam kompetisi internasional itu dan memulai persaingan melalui babak kualifikasi di dua negara, yaitu di Ulaanbaatar (Mongolia) dan Jakarta (Indonesia).
Dalam ajang itu, Prawira Harum Bandung dan Pelita Jaya Jakarta terpilih sebagai tim yang mewakili Indonesia karena merupakan juara dan
runner up IBL 2023. Putaran pertama kualifikasi berlangsung di Ulaanbaatar pada 3-7 April, kemudian dilanjutkan putaran kedua di Britama Arena, Jakarta, pada 23-26 April. Selama perjalanan mengarungi putaran pertama yang lalu, Pelita langsung mendapat tiket lolos ke putaran kedua setelah menjadi juara Grup A.
Baca juga: Thomas Roijakkers menjadi pelatih Rans Simba
Baca juga: Tim Borneo revans atas Hawks skor 89-80
Klub runner up IBL musim 2023 itu menyapu bersih tiga pertandingan di Grup A dengan merebut kemenangan melawan Hi-Tech Basketball Club (Thailand), Ulaanbaatar Xac Broncos (Mongolia), dan Adroit Club (Singapura).
Sementara, Prawira yang pada penyisihan menjadi
runner up Grup B dengan bermodal dua kemenangan dan satu kekalahan, akhirnya bisa lolos ke putaran kedua kualifikasi, setelah melakoni satu pertandingan tambahan atau silang dengan menundukkan peringkat ketiga Grup A Ulaanbaatar Xac Broncos.