Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan bandara yang berlokasi dekat Ibu Kota Nusantara (IKN) diperuntukkan sebagai bandara komersial yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
"Kalau bandara sudah tidak ada sebutan VVIP lagi, (tapi) bandara IKN seperti kemarin kantor presiden ganti nama jadi Istana Garuda. Bandara itu bukan dimaksudkan sebagai bandara eksklusif, tapi itu bandara yang paling dekat ke IKN. Jadi nanti bandara IKN atau apapun namanya. Bandara itu untuk umum karena bandara paling dekat sehingga khusus bandara IKN begitu. Jadi nanti orang yang mau ke IKN bisa lewat situ," ujar Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja, di Jakarta, Rabu (31/7).
Endra juga menyampaikan bahwa pembangunan bandara yang berlokasi dekat IKN tersebut kemungkinan tidak dapat dimanfaatkan untuk mendukung HUT Kemerdekaan RI di IKN, dikarenakan pembangunan bandara itu terkendala cuaca. Namun dengan bantuan teknologi modifikasi cuaca, konstruksi bandara tersebut tetap bisa berjalan.
"Kelihatannya tetap tidak akan tercapai, makanya Bapak Presiden RI kemarin sampaikan jangan dipaksakan. Karena itu pemadatan juga perlu proses, kita terlambat di situ. Kita lakukan pemadatan dan untuk capping layer-nya udah selesai, tinggal masuk ke aspal," katanya.
Sebagai informasi, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan pembangunan Bandar Udara (Bandara) Naratama (very very important person) yang diberi nama Nusantara Airport di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), terkendala cuaca.
Sejumlah kendala tersebut di antaranya anomali cuaca di Kaltim, yang beberapa bulan terakhir wilayah itu kerap diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Baca juga: Affordable homes available in Nusantara
Baca juga: URTF danai program bantuan teknis 2 juta dolar AS
Sepanjang Juli 2024 hanya delapan hari pembangunan bandara bisa dilakukan secara masif karena cuaca cerah, kata Budi Karya Sumadi, untuk itu dilakukan kerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan modifikasi cuaca untuk mendukung pembangunan bandara tersebut.
Diperkirakan Nusantara Airport dapat dioperasikan tahap awal pada akhir Agustus 2024, menurut Budi Karya Sumadi, pembangunan bandara dilakukan secara masif mulai dilakukan Agustus 2024.