Pelatih Pelita Jaya Jakarta (PJ) Johannis Winar atau yang kerap disapa Ahang mengungkapkan, ada sejumlah perbedaan antara skuad yang menjuarai Indonesian Basketball League (IBL) 2017, dibandingkan dengan penghuni tim yang menjadi jawara pada musim 2024.
Dalam laman IBL yang dipantau ANTARA di Jakarta, Senin, ia menyatakan bahwa banyak pihak yang mengatakan kalau Pelita Jaya pada musim ini adalah skuad yang 'mewah', karena dihuni oleh pemain-pemain top atau berkualitas di atas rata-rata.
Namun, Ahang tidak melihatnya sebagai keuntungan, karena justru banyak yang harus dipikirkan selama perjalanan musim, termasuk menyatukan ego para pemain, sehingga kondisi itu berbeda dibandingkan pada saat menjuarai IBL 2017.
"Ibarat menaruh barang bagus dalam satu wadah, itu tidak akan mudah, karena ada ego pemain di situ dan sebagai pelatih saya harus menurunkan ego tersebut," kata legenda bola basket Indonesia itu.
Lebih lanjut dia menyatakan, ego itu harus mampu ditekan guna mengajak para pemain untuk gigih meraih kemenangan dan bukan hanya sekedar bermain semata.
"Tetapi itu juga tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada pemain yang bisa menerima, ada juga yang tidak," ujar dia.
Meski begitu, ia mengaku beruntung, sebab pada babak final yang lalu, semua pemain memainkan perannya masing-masing dengan baik, sehingga bukan hanya pemain inti saja yang berjuang. Tetapi pemain cadangan juga memberikan kontribusi besar, agar Pelita Jaya bisa meraih kemenangan.
Sementara, lanjut dia, pada 2017 kondisi skuad sangat berbeda karena PJ berstatus underdog dan tidak banyak pilihan dalam merotasi pemain. Sedangkan 2024, komposisi pemain berlimpah sehingga membuat sulit untuk menentukan starter.
Baca juga: Pasific Caesar Surabaya memutus kontrak John Todd Purves
Baca juga: Borneo Hornbills setelah evaluasi lepas Jamarr Johnson
Baca juga: Pasific Caesar Surabaya memutus kontrak John Todd Purves
Baca juga: Borneo Hornbills setelah evaluasi lepas Jamarr Johnson
"Kalau dulu rotasi tidak banyak, bayangkan di final 2017, saya hanya main dengan tujuh pemain. Saya hanya punya Faisal Julius Achmad dan Amin Prihantono dalam rotasi," tambah Ahang.
Walau begitu, para pemain inti bisa step-up dan bermain sangat baik. Sementara musim ini, kata dia, kualitas semua pemainnya bagus, meski tekanan juga semakin besar sebab PJ berstatus diunggulkan untuk menjadi juara.