Pebasket Jamarr Andre Johnson memilih meninggalkan Borneo Hornbills dan mengatakan bahwa Indonesian Basketball League (IBL) 2024, menjadi musim yang paling berat dilaluinya sepanjang berkarir di Indonesia.
Dalam laman IBL yang dipantau ANTARA di Jakarta, Selasa, ia membeberkan timnya kalah dengan rekor 0-7 pada awal musim, dengan lima kali tidak memenangi babak over time (OT).
"Musim ini mungkin menjadi musim yang paling berat sepanjang perjalanan karier saya. Naik dan turun dalam pertandingan, itu sangat sulit," kata pemain naturalisasi Indonesia kelahiran Amerika Serikat (AS) itu.
Meski begitu, dirinya mengapresiasi seluruh penggawa karena setelah tampil buruk, perlahan tim berhasil menyelesaikan musim reguler dengan baik, sehingga bisa masuk ke babak playoff IBL musim ini.
Bermodal rekor 11 kemenangan dan 15 kali menelan kekalahan, klub itu masuk menjadi unggulan kedelapan playoff. Bahkan, lanjut dia, timnya juga berhasil mencuri satu kemenangan saat bersua Dewa United Banten yang berstatus sebagai tim peringkat atau unggulan pertama di playoff tahun ini.
"Kami berhasil kembali ke playoff. Menjadi tim unggulan kedelapan dan menang sekali di babak itu," ujar pemain setinggi 1,98 meter tersebut.
Dalam laman Instagram (IG) pribadinya, dia mengucapkan terima kasih atas kesempatan satu tahun yang diberikan manajemen, guna bergabung dan memberikan kontribusi untuk klub itu. Johnson sempat absen di Indonesian Basketball League (IBL) musim 2023, tetapi dia kembali lagi ke IBL pada 2024 bersama Borneo.
Pemain berumur 36 tahun itu memainkan 26 pertandingan di musim reguler dengan mencetak rata-rata 10,6 poin per gim (ppg), 6,2 rebound per gim (rpg), 2,3 assist per gim (apg), dan 1,2 steal per gim (spg). Lalu dalam tiga pertandingan playoff, peraih MVP Final IBL dua kali itu mencetak rata-rata 17 ppg, 6 rpg, 2,3 apg, dan 1,3 spg.
Baca juga: Pelatih ungkap beda Pelita Jaya saat juara IBL 2017
Baca juga: Pasific Caesar Surabaya memutus kontrak John Todd Purves
Baca juga: Pelatih ungkap beda Pelita Jaya saat juara IBL 2017
Baca juga: Pasific Caesar Surabaya memutus kontrak John Todd Purves
Sementara itu, tim Borneo Hornbills juga ditinggalkan oleh sejumlah asisten pelatih dan mengikuti jejak Johnson. Asisten pelatih seperti Rimbun Sidauruk, Ahmad Junaedi, Yuditya Perana, Erfan Leo Ricardo, dan Andromeda Manuputty, memilih untuk meninggalkan tim pada akhir musim ini.