Desa di utara Sukabumi mulai mengalami kesulitan air bersih

id BPBD Kabupaten Sukabumi ,Kabupaten Sukabumi ,Siaga Bencana Kekeringan ,Kemarau ,bantuan air bersih

Desa di utara Sukabumi mulai mengalami kesulitan air bersih

Arsip foto - Personel PMI Kabupaten Sukabumi menyalurkan air bersih ke daerah yang terdampak bencana kekeringan dan kesulitan air bersih. (ANTARA/Aditya Rohman)

Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebukan dampak tidak adanya hujan dalam beberapa pekan terakhir ini desa di wilayah utara Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mulai mengalami kesulitan air bersih.

"Dari pantauan sudah ada beberapa desa yang terancam kekeringan, namun baru satu desa yang berkirim surat ke kami untuk meminta bantuan dalam penanganan kesulitan air bersih," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Medi Abdul Hakim di Sukabumi, Rabu.

Menurut Medi, adapun desa yang sudah meminta bantuan penanganan kesulitan air bersih yakni Desa Cisaat, Kecamatan Cicurug. Untuk penanganan, BPBD sudah berkoordinasi dengan instansi terkait, kemudian Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi dan PDAM untuk segera mendistribusikan air bersih ke lokasi terdampak.

Meskipun, baru satu desa yang melaporkan kesulitan air bersih, namun pihaknya sudah menyiapkan segala sesuatunya untuk menanggulangi dampak jika terjadi kemarau panjang mulai berkoordinasi dengan sejumlah dinas, badan usaha hingga organisasi nonpemerintahan untuk mencarikan solusi agar bencana kekeringan dan kesulitan air bersih tidak meluas.

Selain itu, mendorong organisasi perangkat daerah (OPD) maupun pemerintah tingkat kecamatan dan desa untuk mencari sumber air dan dibuatkan penampungan air bersih sekaligus sumur atau melakukan pipanisasi.

Baca juga: Masyarakat Mataram diimbau tetap tenang terkait potensi megathrus
Baca juga: BPBD NTB tunggu putusan pengadilan soal pemanfaatan shelter tsunami di KLU


Namun demikian, Pemkab Sukabumi sudah menyiapkan berbagai bantuan untuk penanganan bencana kekeringan dan kesulitan air bersih serta melakukan penanggulangan jangka panjang.

Apalagi Bupati Sukabumi Marwan Hamami telah menandatangani penetapan status siaga kekeringan dan kebakaran hutan serta lahan sejak awal Agustus. Dengan penetapan status tersebut tentunya sebagai salah satu upaya Pemkab Sukabumi untuk meminimalkan dampak kekeringan dan untuk mempercepat penanggulangan jika ada daerah yang terdampak bencana kekeringan.