Sebanyak 192 pemuda NTB ikut seleksi magang ke Jepang

id NTB,Magang ke Jepang,Disnakertrans NTB,Jepang

Sebanyak 192 pemuda NTB ikut seleksi magang ke Jepang

Para peserta mengikuti seleksi program pemagangan ke Jepang tahun 2024 saat membuka program pemagangan ke Jepang di Aula Kantor Disnakertrans NTB, Selasa (17/9/2024). (ANTARA/Nur Imansyah).

Mataram (ANTARA) - Sebanyak 192 orang pemuda di Provinsi Nusa Tenggara Barat mengikuti seleksi program pemagangan ke Jepang tahun 2024.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB, I Gede Putu Aryadi, mengatakan program magang ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Ketenagakerjaan dengan IM Japan.

"Program ini bertujuan memberikan peluang bagi generasi muda Indonesia untuk mengembangkan keterampilan dan keahlian tertentu di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur serta pekerja berpengalaman," ujarnya saat membuka program pemagangan ke Jepang di Aula Kantor Disnakertrans NTB, Selasa.

Pendaftaran pemagangan ini dibuka sejak bulan Juli - September 2024. Sebanyak 288 orang pendaftar, tapi yang lulus seleksi administrasi 192 orang dengan rincian Kota Mataram 22 orang, Kabupaten Lombok Barat 25 orang, Lombok Tengah 29 orang, Lombok Timur 80 orang, Lombok Utara 9 orang, Sumbawa Barat 1 orang, Sumbawa 18 orang, Dompu 1 orang, dan Kota Bima 7 orang.

Peserta seleksi ke Jepang akan berlangsung selama sepekan meliputi beberapa tahapan seleksi. Pembukaan dan tes meliputi tes Matematika, cek kesehatan tubuh, ketahanan fisik dan tes wawancara. Tes ini dimulai sejak tanggal 17 hingga berakhir 20 September 2024.

Aryadi menyampaikan program pemagangan ke negeri Sakura ini sangat diminati oleh pemuda-pemudi di NTB. Selain karena mendapatkan uang saku yang besar, peserta magang akan mendapatkan ilmu, bahkan selesai magang akan diberikan bantuan modal untuk berwirausaha.

Proses seleksi magang Jepang diakui Aryadi sangat ketat karena mengutamakan kualitas SDM, kedisiplinan, kejujuran, keikhlasan, etos kerja dan kesungguhan dalam bekerja akan menjadi poin utama penilaian oleh tim seleksi.

"Selain itu, kemampuan bahasa Jepang dan kesehatan fisik peserta memiliki pengaruh yang besar," kata Aryadi.

Dia menjelaskan program pemagangan ini berlangsung selama tiga tahun dan dapat diperpanjang hingga lima tahun.

"Jika lulus, peserta akan melanjutkan ke tahun kedua hingga tahun ketiga sebagai technical intern training, di mana mereka mulai bekerja lebih teknis dan dilindungi oleh Undang-Undang Perburuhan di Jepang, termasuk diperbolehkan melakukan lembur," ucapnya.

Ia mengingatkan peserta agar selalu menjaga fokus dan niat mereka selama mengikuti proses seleksi. Melalui program magang, terdapat dua jenis praktek kerja yang ditawarkan dalam program pemagangan ini, yakni program reguler yang berfokus pada sektor manufaktur, bangunan, pengelasan, dan sejenis nya. Dan program caregiver yang dikhususkan untuk pekerjaan sebagai perawat lansia atau penyandang disabilitas.

Setelah menyelesaikan masa pemagangan di Jepang, para peserta akan mendapatkan tiga modal penting, yakni modal uang, pengalaman kerja, dan wawasan serta koneksi.

Pada bulan Maret, 58 peserta lulus seleksi magang Jepang dan telah menandatangani kontrak. Aryadi berharap seluruh peserta yang mengikuti seleksi dapat berhasil dan menjadi duta serta mengharumkan nama NTB di kancah internasional.

Sementara Sub Koordinator Pemagangan Luar Negeri Direktorat Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Pemagangan Kemnaker, Sutarno mengatakan seleksi program pemagangan bekerja sama dengan IM Japan selama 30 tahun.

Selama kurun waktu tersebut, sebanyak 150 ribu pemuda Indonesia telah mengikuti program pemagangan di Jepang. Program ini telah memberikan dampak penting bagi pengembangan diri peserta magang maupun bagi perekonomian nasional.

Baca juga: Disnakertrans NTB ajak calon pekerja migran kuasai bahasa asing
Baca juga: Program magang tiket emas ke dunia kerja bagi mahasiswa

"Banyak manfaat yang diperoleh dari program ini. Banyak alumni pemagangan setelah kembali ke Indonesia bekerja di perusahaan Jepang di Indonesia, dan banyak juga alumni yang memiliki usaha sendiri," katanya.

Sutarno mengatakan sejak Agustus 2023, peserta magang akan mendapat subsidi pelatihan di Indonesia sebesar 100 ribu yen. Saat program pemagangan selesai, nantinya peserta magang akan mendapat tunjangan Dana Usaha Mandiri (DUM) sebesar 500 ribu yen.

"Kami harap kerja sama ini terus dilanjutkan dan ditingkatkan kualitasnya agar memberikan manfaat yang lebih besar lagi bagi kedua negara," katanya.*