Lombok Tengah (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyatakan bantuan kedaruratan terhadap korban bencana alam pasca-terjadi hujan lebat yang disertai angin kencang pada peralihan musim kemarau ke musim hujan telah disalurkan.
"Untuk bantuan kedaruratan telah kami berikan kepada para korban yang rumahnya rusak akibat cuaca," kata Kepala BPBD Lombok Tengah Ridwan Maruf di Lombok Tengah, Kamis.
Ia mengatakan peristiwa bencana alam itu terjadi saat hujan lebat yang disertai angin terjadi di wilayah Lombok Tengah pada Rabu (30/10) sore hingga malam hari.
Baca juga: Warga Lombok Tengah diedukasi antisipasi bencana
Dampak dari bencana alam itu mengakibatkan satu rumah di Kecamatan Praya Tengah rusak, dua rumah di Kecamatan Praya dan dua rumah di Kecamatan Kopang juga mengalami kerusakan di bagian atap.
"Laporan sementara ada lima rumah warga yang rusak," katanya.
Bantuan kedaruratan yang diberikan antara lain kebutuhan makanan pokok dan terpal. Sedangkan untuk bantuan material belum diberikan, karena harus dilakukan asesmen untuk bahan yang dibutuhkan para korban untuk bisa memperbesar rumahnya.
"Kami lakukan pendataan dulu, setelah itu baru diberikan bantuan stimulan," katanya.
Baca juga: 34 desa tangguh bencana terbentuk di Lombok Tengah
Dengan adanya peristiwa bencana alam tersebut, Kepala BPBD mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada saat terjadi hujan lebat yang dapat disertai angin kencang dan dapat menimbulkan potensi banjir, tanah longsor, serta pohon tumbang.
"Kami harapkan warga tetap waspada saat terjadi cuaca ekstrem," katanya.
Berdasarkan informasi dari BMKG, kata dia, musim hujan diprakirakan mulai November 2024, namun untuk status kekeringan di Lombok Tengah masih tetap darurat kekeringan. "Status darurat kekeringan masih tetap diberlakukan hingga Desember 2024," katanya.
Baca juga: Sebanyak 27 rumah rusak diterjang angin puting beliung di Lombok Tengah
Ia mengatakan hujan yang terjadi saat ini belum secara berturut-turut, sehingga kondisi air sumur masyarakat belum bisa terisi air, sehingga pihaknya juga tetap melakukan pendistribusian air bersih kepada masyarakat yang terkena dampak pada musim kemarau 2024.
"Penyaluran air bersih tetap intens dilakukan setiap hari kepada masyarakat secara bergiliran," katanya.
Baca juga: Cegah bencana, Lombok Tengah intensifkan pemotongan ranting pohon