Indonesia tetap pertahankan personel TNI di UNIFIL

id indonesia dan unifil,kontribusi unifil,pasukan penjaga perdamaian pbb,kemlu ri,pasukan tni di unifil

Indonesia tetap pertahankan personel TNI di UNIFIL

Sejumlah prajurit Satgas TNI Kontingen Garuda (Konga) mengikuti upacara penyambutan kedatangan di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Kamis (14/3/2024). Satgas TNI Konga beserta Milstaff Seceast UNIFIL TA 2023 yang berjumlah 1088 personel dari Satgas Batalyon Mekanis, Civil Military Coordination Unit, Military Community Outreach Unit, Military Police Unit, Tim Kesehatan dan Milstaff Seceast itu tiba di tanah air setelah selama setahun melaksanakan misi perdamaian di Lebanon. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/foc. (ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S)

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menegaskan bahwa Indonesia tak akan menarik mundur personel TNI yang tergabung dalam pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL), dan mereka akan tetap menjalankan tugas sebagaimana mestinya.

“Pasukan penjaga perdamaian dari Indonesia tetap melaksanakan tugasnya sesuai arahan Force Commander UNIFIL dengan tetap memperhatikan keamanan dan keselamatan diri,” ucap Juru Bicara Kemlu RI Rolliansyah Soemirat dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan Indonesia terus berkomitmen mendukung Misi Pemeliharaan Perdamaian (MPP) PBB yang dilaksanakan di Lebanon selatan sesuai amanat konstitusi.

Indonesia, kata dia, masih merupakan kontributor pasukan terbesar di UNIFIL dengan mengirimkan hingga 1.230 personel.

Komitmen Indonesia tetap ikut bertugas di UNIFIL selaras dengan keputusan PBB untuk tetap mempertahankan keberadaan pasukan penjaga perdamaian di Lebanon hingga saat ini, ucap Roy.

“Pemerintah Indonesia terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan keamanan dan keselamatan personel di Lebanon,” ucap Roy.

Ia juga memastikan bahwa personel TNI yang tergabung di UNIFIL masih dalam keadaan aman dan sehat.

Sebelumnya, Argentina menjadi negara pertama yang menarik pulang tentara mereka dari penugasan di UNIFIL atas pertimbangan keselamatan. Negara tersebut menyumbang empat personel.

Baca juga: TNI kerahkan satuan siber batasi akses judol

Menurut Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Operasi Perdamaian Jean-Pierre Lacroix pada Selasa (19/11), penarikan personel adalah hak prerogatif negara masing-masing.

Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto, dalam pertemuannya dengan Sekjen PBB Antonio Guterres di sela-sela KTT G20 di Brazil pada Minggu (17/11), kembali menegaskan komitmen Indonesia untuk terus mendukung penguatan pasukan penjaga perdamaian PBB.

Baca juga: Kapal perang dan heli untuk pengamanan pelantikan Presiden Prabowo

“Kebutuhan akan pasukan penjaga perdamaian yang diamanatkan secara internasional, kami siap menyediakan pasukan,” ucap Prabowo, sembari menambahkan bahwa RI siap mengirim berkontribusi untuk pasukan perdamaian ke Palestina, jika dibutuhkan.