Mataram (ANTARA) - Sebanyak 43.285 pemilih pada pilkada serentak di Provinsi Nusa Tenggara Barat belum melakukan perekaman kartu tanda penduduk (KTP) elektronik sebelum hari pencoblosan pada Rabu (27/11).
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB Muhammad Khuwailid mengatakan dari 109.553 warga NTB yang belum belum memiliki KTP elektronik sebelum pencoblosan 66.268 di antaranya telah melakukan perekaman KTP.
"Yang belum merekam KTP itu sampai per hari ini masih berjalan, data sementara 43.285 pemilih," kata Khuwailid saat konferensi pers persiapan pilkada serentak di NTB di Kantor KPU NTB di Mataram, Selasa.
Baca juga: Pemilu 2024, Mataram gencarkan perekaman KTP elektonik 3.000 pemilih pemula
Dari data tersebut, di antaranya terbanyak berada di Kabupaten Bima dan Kabupaten Lombok Tengah.
"Ternyata ada beberapa hal kami temukan. Secara kultur, ada yang memang tidak mau merekam KTP. Padahal sudah dilakukan penjemputan sudah disiapkan mobil tidak juga mau direkam KTP," ungkapnya.
Temuan lain di lapangan Khuwailid melanjutkan ada daftar pemilih terdaftar di dalam DPT tetapi masuk ke dalam kartu keluarga (KK) orang lain.
"Ini untuk kepentingan zonasi sekolah. Dari sekian banyak proses ini. Kami sudah koordinasi dengan Pemda untuk melakukan perekaman sampai besok siang," ujarnya.
Baca juga: Dukcapil NTB menggencarkan layanan rekam cetak KTP elektronik di sekolah
Khuwailid mengatakan bagi warga yang belum memiliki E-KTP dan memenuhi syarat memilih bisa melakukan pencoblosan dengan mengurangi dokumen lain seperti foto copy E-KTP, Foto E-KTP dan identitas lain.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Muhammad Nur Aulia mengatakan penyebab banyaknya warga yang belum melakukan perekaman E-KTP pra pencoblosan ini karena masih terpaku pada kultur yang pasif.
"Target kita ini capai 100 sampai besok siang. Jadi banyak warga beralasan tidak mau difoto. Tantangan pada pemilih kita ini," ujarnya.
Perekam E-KTP bagi pemilih yang telah memenuhi syarat memilih dan pemilih pemula di beberapa daerah akan dilakukan hingga pukul 12.00 Wita, Rabu (27/11) besok.
"Sekarang kita sampai malam masih berlangsung perekaman E-KTP bahkan sampai besok," katanya.
Temuan tim Aulia berujar, berdoa santri yang sudah berhak memilih di Desa Bonder, Lombok Tengah tidak mau difoto saat akan dilakukan perekaman E-KTP.
Pj Gubernur NTB Hassanudin menegaskan banyaknya pemilih yang belum melakukan perekaman KTP harus difasilitasi agar tidak kehilangan hak untuk mencoblos .
"Ini harus dengan perencanaan yang matang seluruh elemen. Sehingga tidak mengganggu pelaksanaan Pilkada. Warga juga tidak kehilangan hak-hak politik," katanya.
Berikut rincian sebaran data pemilih yang belum melakukan perekaman KTP elektronik di 10 kabupaten kota di NTB, yakni Kabupaten Bima 14.925, Kabupaten Dompu 749, Kota Bima Kota 394, Kota Mataram 2.993, Lombok Barat 5.493, Lombok Tengah 7.093, Lombok Timur 5.686, Lombok Utara 1.466, Sumbawa 3.826, dan Sumbawa Barat 660.
Ada pun jumlah pemilih pemula yang berusia 17 tahun pada, Rabu 27 November 2024 besok sebanyak 1.412 orang.
Berita Terkait
Pj Gubernur NTB Hassanudin apresiasi lima Pjs Bupati-Wali Kota
Selasa, 26 November 2024 22:27
Pj Gubernur NTB Hassanudin nyoblos di TPS 1 Mataram
Selasa, 26 November 2024 22:24
PWI NTB imbau jurnalis profesional mengawal Pilkada 2024
Selasa, 26 November 2024 20:46
KPU NTB pastikan distribusi logistik pilkada 2024 di 3T sudah 100 persen
Selasa, 26 November 2024 20:44
PLN sukses kawal suplai listrik saat debat Pilkada NTB
Selasa, 26 November 2024 18:49
ITDC dukung peningkatan partisipasi pemilih di Pilkada NTB 2024
Selasa, 26 November 2024 17:53
Anggota DPR Muazzim sosialisaikan empat pilar kebangsaan di Lombok Tengah
Selasa, 26 November 2024 16:08
Penyaluran logistik Pilkada Lombok Utara 2024 tuntas
Selasa, 26 November 2024 15:31